Penandatanganan MOU Kerjasama dengan PT. Global Al-Wakil

Mataram (29/03/2018)-Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT. Global Alwakil Indonesi, di Ruang Rapat Utama (RRU) Kantor Gubernur NTB, Rabu (28/03/2018).
MoU tersebut berisi pelatihan tenaga kerja dan sewa menyewa tanah milik pemerintah provinsi NTB. Kerjasama ini merupakan langkah awal PT. Global Alwakil Indonesia untuk melakukan investasi dan membangun pusat pelatihan tenaga kerja Indonesia, khususnya NTB yang berstandar nasional agar mampu bersaing di tingkat global.
Penandatanganan dilakukan Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Ir. H. Rosyadi Sayuti, M.Sc., Ph.D dengan Direktur PT. Global Alwakil Indonesia, disaksikan secara langsung oleh Wakil Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Saud Al khenini dan Komisi IX DPR RI Wakil NTB, Hj. Ermalena. MHS.
Dalam sambutannya Sekda NTB mengatakan, Provinsi NTB lapangan kerja di luar negeri masih membutuhkan pengiriman tenaga kerja ke dari NTB. Namun untuk ke depannya, tenaga kerja yang dikirim harus tenaga kerja yang trampil dan memiliki skill agar memiliki kualitas dan daya saing di tingkat global. “NTB masih butuh tenaga kerja ke luar negeri, namun kedepan harus yang trampil”, ujarnya.
Menurut sekda yang akrab disapa Pak Ros itu, penandatanganan Mou dengan PT. Alwakil Indonesia untuk berinvestasi dan membangun pusat pelatihan tenaga kerja di NTB, akan menjadi langkah awal peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia, khususnya di NTB agar memiliki grade yang lebih tinggi. Sehingga tidak ada lagi timbul masalah klasik yang dialami oleh tenaga kerja Indonesia di luar negeri.
Sekda berharap kerjasama yang akan dibangun, akan mendatangkan manfaat secara langsug bagi masyarakat NTB. Terutama bagi para tenaga kerja agar dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Senada dengan Sekda NTB, Anggota Komisi IX DPR RI Hj. Ermalena. MHS mengatakan, dengan adanya MoU antara PT. Alwakil Indonesia untuk berinvestasi dan membangun pusat pelatihan tenaga kerja berstandar nasional di NTB, akan mampu mengeliminasi persoalan-persoalan yang dialami tenaga kerja migran di Indonesia khususnya di NTB. “Saya harap Kerjsama antara PT. Alwakil Indonesia ini mampu mengeliminasi persoalan tenaga migran kita di luar negeri selama ini”, harapnya.
Menurutnya, pembangunan pusat pelatihan tenaga kerja ini merupakan hal yang sangat strategis, untuk peningkatan skill dan sumberdaya tenaga kerja Indonesia yang akan berkerja di luar negeri. Untuk itu ia meminta pemerintah pusat dan daerah harus memberikan porsi anggaran lebih besar untuk peningkatan SDM tenaga kerja luar negeri agar mampu bersaing di luar negeri. “Pusat dan daerah harus meletakkan porsi anggaran lebih untuk SDM tenaga kerja luar negeri agar bisa bersaing di luar negeri”, ujarnya.
Untuk itu, Pemerintah Daerah dan PT. Global Alwakil Indonesia harus bersama-sama memiliki komitmen yang kuat untuk melahirkan tenaga kerja luar negeri NTB yang berkualitas, berdayasaing agar tidak terjadi lagi permasalahan seperti yang sering terjadi selama ini.
Kedepan dengan adanya pusat pelatihan tenaga kerja ini, ia berharap daerah-daerah lain di Indonesia akan datang untuk belajar ke NTB, tentang bagaimana mengelola tenaga tenaga kerja luar negeri yang berkualitas. “Semoga dengan MoU ini akan dapat mengantar NTB menjadi lebih baik di masa-masa yang akan datang”, pungkasnya.