Program Magang Jepang : 500 Anak Muda NTB Ikut Seleksi

Mataram (12/10/2018)_ Sebanyak 500 Anak Muda NTB Ikut Seleksi Program Magang Jepang. Acara pembukaan, bertempat di Gedung Sanggareang, Wakil Ketua DPR RI yang juga Ketua Timwas Pekerja Migran DPR RI Fahri Hamzah memberi sambutan pada acara Pembukaan Perekrutan Program Magang Jepang di NTB. Dalam acara tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur NTB Siti Rohmi Djalilah, Direktur Bina Pemagangan Kemnaker Asep Gunawan dan salah satu perusahaan di Jepang.
Dalam kesempatan itu, ia mengungkapkan hasil kunjungan kerjanya bersama sejumlah anggota DPR ke Jepang beberapa waktu lalu. Ketika berkunjung ke Jepang, ia dan delegasi DPR melihat tempat pemagangan dan tempat pelatihan bagi calon tenaga kerja.
“Itu sangat luar biasa, kayak pesantren yang penuh dengan kedisiplinan. Saya sangat excited dan tertarik, apalagi kita baru menyelesaikan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017, yaitu UU Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (UU PMI),” sebutnya.
Dengan adanya UU PMI, tambah politisi dari PKS itu, maka istilah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) luar negeri, tidak akan dipakai lagi, tetapi diganti dengan istilah Pekerja Migran Indonesia. Meski pun dia istilahnya care given atau pekerja di dalam rumah tangga, tetapi memiliki keahlian dan jumlahnya tentu semakin hari, semakin banyak karena demografik bonus Indonesia yang luar biasa besarnya.
“Jumlah angkatan kerja kaum muda yang sanggup memikul beban bangsa Indonesia, akhir-akhir ini adalah yang terbanyak dalam sepanjang sejarah. Dan anak muda ini, kalau tidak disalurkan secara positif, bisa negatif. Makanya, saya mengucapkan terima kasih kepada Kang Asep dan kawan-kawan yang telah mengambil inisiatif tentang ini (program magang). Dan saya dalam sisa masa jabatan saya, siap membantu agar program seperti ini menjadi masif,” kata Fahri.
Dikesempatan lain, dalam sambutannya, Wakil Gubernur NTB menyampaikan rasa syukur yang tidak terhingga atas diadakannya program magang ke Jepang yang melibatkan para pemuda NTB lulusan SMA dan SMK yang nantinya akan mampu memberikan nilai ekonomi bagi keluarga dan daerah. Bu Rohmi juga mengungkapkan bahwa program magang ini menjadi nilai tersendiri dari pembentukan dan peningkatan kapasitas setiap peserta.
“Ditengah situasi bencana ini, dimana secara ekonomi NTB sedang dalam kondisi terpuruk, kita mendapatkan kesempatan untuk mengirimkan putra-putra NTB ke Jepang dalam program magang yang nantinya, selain akan mendapatkan pengalaman bagaimana bekerja di berbagai perusahaan profesional di Jepang, juga secara pribadi, anak-anak akan belajar bagaimana hidup dan budaya di Jepang. Di masa depan, kemampuan ini akan membantu kita semua untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan hidup kita”, tuturnya.
Program ini diselenggarakan selama tiga tahun. Dan ini adalah waktu yang cukup untuk belajar. Pemerintah daerah juga bisa membantu dengan memberikan semacam dana tunjangan bagi peserta yang ikut. Karena feedback untuk daerah akan kita dapatkan dan itu akan membantu menyelesaikan sebagai masalah ekonomi di NTB. Termasuk di masa depan, para peserta ini akan berpotensi menjadi motor enterpreuner yang menggerakkan ekonomi di daerah kita.