6 Pertanyaan yang Harus Kamu Kuasai ketika Video Interview
Sewaktu masih kuliah, mungkin kamu lebih familiar dengan wawancara tatap-muka langsung dibandingkan lewat video interview. Tapi setelah muncul aplikasi, proses wawancara pun bisa ditempuh hanya dengan perantara layar. Berikut 6 pertanyaan yang harus kamu kuasai ketika video interview.
- Bagaimana Kamu Melihat Dirimu untuk 5 Tahun Mendatang?
Sepintas, pertanyaan ini terdengar sangat mudah untuk dijawab. Akan tetapi, jika dicermati, kamu perlu sekali resep khusus agar bisa melewati tantangan seperti ini. Ketika dibedah, ada hal-hal yang perlu kamu pelajari. Mulai dari visi-misi perusahaan, tujuan kamu bekerja, kontribusimu dalam pekerjaan nantinya setelah diterima, dan macam-macam.
Segala alternatif jawaban harus memiliki sangkut-paut agar bisa diterima dengan baik oleh pihak pewawancara. Tidak ketinggalan pula, bahwa jawaban yang kamu lontarkan mesti singkat, padat, menarik, dan jelas. Karena komunikasi lewat video lebih menguras energi ketimbang bertatapan secara langsung.
Lima tahun mendatang sudah cukup untuk menilai apakah seorang kandidat karyawan berjiwa visioner atau tidak. Pertanyaan ini tidak berbeda dengan pertanyaan yang mungkin pernah kamu dengar di sekolah dasar: “Apa cita-citamu ketika sudah dewasa?” Mirip, kan? Bedanya, pertanyaan yang dilontarkan pewawancara harus dijawab dengan taktis dan berhubungan dengan pekerjaan maupun perusahaan.
- Apa yang Selama Ini Menjadi Kelemahanmu?
Kalau selama ini kamu kurang ahli dalam menemukan kelemahan diri sendiri, mulai sekarang cobalah untuk lebih peka. Setiap manusia pasti memiliki kelemahan. Hanya saja, seringkali lebih banyak ditutup-tutupi dibandingkan diungkapkan di hadapan orang lain. Tentu terkait wawancara, tidak semua kelemahan tersebut kamu ungkapkan.
Usahakan jawab pertanyaan ini dengan jawaban terbuka. Misalnya kamu melamar kerja sebagai pegawai yang bertugas mengurus gudang buku. Katakan, bahwa kelemahanmu kurang taktis dalam menyusun buku sesuai dengan katalog, belum terbiasa mengurus buku dalam jumlah banyak, dan sebagainya.
Namun di akhir pengakuan tersebut, sampaikan bahwa kamu memiliki tekad yang kuat untuk mengurangi atau belajar untuk memperbaiki kelemahan tersebut. Setidaknya buatlah yang terkesan seperti itu. Karena di video interview, jawaban para pelamar kerja harus bisa dengan mudah dipahami dan tidak terkesan berjiwa lemah.
- Apa yang Selama Ini Jadi Kelebihan atau Kekuatanmu?
Pertanyaan ini sepintas juga terlihat mudah. Kalau tidak hati-hati, kamu bisa terjebak oleh pertanyaan yang terkesan sederhana ini. Jawablah dengan tenang, percaya diri, tapi tidak mengesankan bahwa kamu orang yang suka membanggakan diri sendiri. Semuanya akan jelas terlihat hanya dari mimik wajah yang kamu tampakkan.
Ingat, bahwa pewawancara itu pada umumnya memiliki keahlian dalam hal membaca kepribadian seseorang hanya dengan mengobrol santai. Mulut bisa saja berbohong dan mengada-ada, tapi mimik wajah sulit untuk mengimbangi kebohongan tersebut. Oleh karena itu, jawablah dengan kejujuran hati dan penuh dengan keyakinan.
Pihak perusahaan hanya butuh karyawan yang bermental baja. Sebab, tidak ada perusahaan yang tumbuh tanpa memiliki jiwa visioner dari para pekerjanya. Ketika menjawab, usahakan untuk tidak berlama-lama. Cukup berikan jawaban secara singkat, tapi berbobot. Karena waktu untuk video interview sangat terbatas.
- Apa Alasanmu Tertarik dengan Posisi Ini?
Pertanyaan ini berhubungan erat dengan apa yang menjadi motivasi kamu ketika melamar kerja di posisi tertentu. Dalam video interview, kalimatnya mungkin bisa berubah-ubah. Tapi pada dasarnya sama konsepnya. Pihak perusahaan hanya menginginkan para karyawannya memiliki dedikasi tinggi ketika bisnis tengah berlangsung.
Tidak sedikit kandidat karyawan yang melamar kerja hanya untung-untungan saja. Maksudnya, kalau diterima, pasrah, tidak diterima juga pasrah. Ada pula yang terlalu berambisi untuk menjadi karyawan sebuah perusahaan. Tipe kedua ini ditolak karena berpotensi mengacau iklim yang sudah dibangun dengan rapi oleh perusahaan.
Sampaikan alasan terkuatmu, tapi dengan nada serta bahasa yang santun. Kalau ragu terkait cara pengucapannya, sebaiknya motivasi tersebut ditulis di atas kertas. Barulah kemudian kamu praktikkan di depan cermin seolah-olah tengah diwawancarai oleh pihak perusahaan. Begitu video interview dimulai, kamu pun lebih percaya diri dalam mengutarakan alasan tersebut.
- Berapa Gaji yang Kamu Harapkan?
Mendengar pertanyaan dalam video interview ini, kesannya pihak perusahaan membebaskan kandidat karyawan untuk menjawab sesukanya, bukan? Tapi, sebetulnya bukan begitu. Pihak perusahaan hanya ingin tahu apakah kamu bekerja semata-mata demi gaji atau berangkat dari passion.
Apabila kamu ingin bergabung dengan tujuan memperoleh gaji besar, sebaiknya urungkan niat untuk jadi karyawan. Tapi, kalau kamu ingin bergabung agar bisa meraih cita-cita, mengembangkan skill, dan lain-lainnya, silakan. Seorang yang baru lulus kuliah, sebaiknya sampaikan saja kalau gaji yang kamu harapkan disesuaikan dengan standar kebijakan perusahaan.
- Apa Kamu Dulu Aktif di Organisasi?
Pertanyaan ini kadang muncul, kadang tidak. Tapi berhubung kamu baru lulus, tidak menutup kemungkinan akan dapat pertanyaan seperti ini. Sebaiknya, jawab secara jujur. Kalau aktif, sebutkan sudah pernah aktif di organisasi mana saja. Usahakan yang memiliki pengaruh kuat terhadap perguruan tinggi tempatmu belajar.
Nantinya perusahaan akan menilai sejauh mana kontribusi kamu usai diterima hanya dari jawaban atas pertanyaan ini. Setidaknya perusahaan punya gambaran awal mengenai dedikasimu terhadap posisi yang dipilih. Ungkapkan sesingkat mungkin agar lebih menghemat waktu dan mengindikasikan, bahwa kamu lebih banyak berbuat daripada berbicara.