95 persen Peserta Pemagangan di DSP Mandalika diserap jadi Pekerja.
Ketua Mandalika Hotel Asosiation (MHA) yang juga General Manager JM Hotel, Samsul Bahri mengungkapkan 95% dari peserta pelatihan pola magang di DSP KEK Mandalika yang melibatkan 26 perusahaan telah terserap menjadi pekerja di sejumlah hotel dan usaha industri pariwisata di kawasan tersebut.
“Sejak tahun 2021 hingga tahun ini, Mandalika mendapat alokasi 190 orang peserta pemagangan untuk sektor pariwisata di kawasan DSP Mandalika. Kami pastikan lebih dari 95% terserap di dunia industri. Karena itu kami mohon Ibu Mentri berkenan memberi lebih banyak kuota untuk NTB di tahun berikutnya karena banyak sekali perusahaan yang membutuhkan karena di Mandalika saat ini sedang banyak sekali investasi,” ucap Syamsul Bahri saat sesi dialog interaksi dengan Ibu Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah pada acara Kick Off Pemagangan Destinasi Wisata Super Prioritas (DWSP) secara virtual dari Hotel Raja Kuta Sabtu (20/8/2022).
Atas penyerapan yang tinggi tersebut, Menaker Ida Fauzia menyatakan salut dan berterima kasih, seraya berjanji akan memberikan reward kepada Daerah dan DSP serta Perusahaan yang banyak menyerap alumni magang sebagai karyawan di dunia usaha dan dunia industri.
“Pak Dirjen, tolong diberikan reward kalau perusahaan di daerah penyerapannya di atas 90% diberikan jatah lebih banyak tahun depan,” ujar Ida yang disambut aplaus meriah dari para peserta.
Menaker pun berpesan tiga hal agar kualitas SDM Pariwisata semakin meningkat, yaitu tata cara pelayanan yang berkaitan dengan bervariasinya kegiatan pariwisata, penggunaan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan. Termasuk dalam bidang pelayanan, dan pengembangan sikap, perilaku, sopan santun, dan sebagainya.
Lebih jauh Menaker mengemukakan bahwa pada tahun 2022, Kemnaker telah melaksanakan program pemagangan yang difokuskan di 5 DWSP sebanyak 500 orang yang dilaksanakan di 62 perusahaan.
“Ini merupakan salah satu bentuk kontribusi Kementerian Ketenagakerjaan dalam peningkatan kualitas SDM pariwisata,” ucapnya.
Menurut Mentri Ida, Program pemagangan merupakan salah satu solusi tepat mengatasi masalah ketenagakerjaan, khususnya dalam menyiapkan tenaga kerja dengan kompetensi yang sesuai dengan pasar kerja. Terlebih pola magang yang dilaksanakan yaitu peserta magang mengikuti pelatihan kerja selama 5 bulan yang dibimbing langsung oleh para mentor dan para praktisi yang sangat berpengalaman dari dunia usaha dan dunia industri.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi Menaker yang senantiasa mengupayakan agar tenaga kerja Indonesia memiliki kompetensi. Pasalnya, untuk menuju Indonesia Emas pada tahun 2045 harus ditopang oleh SDM yang mumpuni dan berdaya saing tinggi.
“Saya mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Menteri Ketenagakerjaan dalam menyiapkan tenaga kerja muda melalui pelatihan vokasi dan pemagangan yang ditandai dengan pelaksanaan Kick Off Pemagangan Dalam Negeri Tahun 2022, khususnya Pemagangan di 5 Destinasi Wisata Super Prioritas,” kata Menko Maritim, Luhut.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi, S.Sos, MH usai mengikuti Kick Off Pemagangan Destinasi Wisata Super Prioritas (DWSP) yang dihadiri secara virtual dari Hotel Raja Kuta bersama Kabid. Lattas, Ketua FKJP Prov. NTB, perwakilan pimpinan beberapa hotel di wilayah Kuta dan perwakilan peserta magang.
Aryadi menjelaskan 100 orang Peserta Pemagangan Destinasi Wisata Super Prioritas untuk KEK Mandalika difasilitasi perekrutannya oleh Asosiasi Hotel Mandalika. Peserta pemagangan tersebar di 16 hotel di wilayah Kuta.
“Jika paket tahun depan ditambah, saya minta keseriusan antara FKJP, perusahaan dan asosiasi untuk saling berkolaborasi agar penyerapan program pemagangan ini bisa maksimal,” harapnya.
Kepada peserta magang, mantan Kadis Kominfotik berpesan untuk serius mengikuti pemagangan. Pemagangan ini jangan dianggap seperti sedang sekolah. Setiap teori yang diperoleh harus diimplementasikan menjadi karya nyata.
“Fokus untuk ikut berlatih, jangan terpengaruh pada hal-hal yang negatif. Jika ada masalah disampaikan secara santun, jangan sampai keluar. Kalau perlu sampaikan langsung kepada saya,” pungkas Aryadi.