TPT Agustus 3,72 Persen

Mataram_Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat mencatat jumlah penduduk pengangguran di NTB pada Agustus 2018 mencapai 83.527 orang yang tersebar di 9 kabupaten/kota tak termasuk Lombok Utara. Kejadian bencana gempa pada bulan Agustus 2018, yang melanda Provinsi NTB menyebabkan Survei Angkatan Kerja (Sakernas) di Kabupaten Lombok Utara tidak dapat dilaksanakan. Keadaan Angkatan Kerja pada Agustus 2018, dirilis tanpa didukung data Kabupaten Lombok Utara sehingga data atau indikator yang ditampilkan belum mencakup data Kabupaten Lombok Utara.
Secara umum tingkat pengangguran terbuka (TPT) di NTB pada Agustus 2018 sebesar 3,72 persen. Kepala BPS provinsi NTB, Suntono mengatakan, TPT yang bergerak turun dari 3,94 persen pada Agustus 2016 menjadi 3,32 persen di Agustus 2017, namun meningkat pada Agustus 2018 akibat terjadinya bencana gempa. Disamping itu belum termasuk data Kabupaten Lombok Utara. Karena adanya bencana kemarin jumlah pengangguran menjadi meningkat,” ucapnya.
Dilihat dari tingkat pendidikan pada Agustus 2018 TPT untuk Diploma I/II/III paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 8,39 persen. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada Sekolah Mengengah Umum (SMU) 6,52 persen, diikuti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 5,52 persen. Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang berlebih terutama pada tingkat pendidikan tinggi. Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, seperti tingkat SD ke bawah paling kecil diantara semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 2,35 persen.
Pada Agustus 2018, sebesar 71,78 persen penduduk bekerja pada kegiatan informal, dan persentase pekerja informal turun 1,84 poin dibanding Agustus 2017. serta selama setahun terakhir, ada 3 lapangan usaha yang mengalami peningkatan terbesar untuk persentase penduduk yang bekerja adalah lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, kemudian reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor meningkat 1,98 persen, lapangan usaha industri pengolahan meningkat 0,34 persen, dan lapangan usaha pertambangan dan penggalian meningkat 0,29 persen.
Berdasarkan uraian di atas, capaian indikator RPJMD 2013-2018 Disnakertrans Prov. NTB, sebagai leading sektor OPD di bidang penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sudah melampaui target. Pada tahun 2018 di targetkan TPT di NTB sebesar 4,55 persen (97.017 orang) dan alahamdulilah realisasi BPS Prov. NTB, bahwa TPT pada tahun 2018 sebesar 3,72 persen (83.527 orang) sudah di bawah target yang sudah ditetapkan.
Namun masih banyak masalah ketenagakaerjaan yang belum diselesaikan seperti masih kurangnya perlindungan dan pengawasan tenaga kerja, masih rendahnya skill tenaga kerja, masih banyaknya TKI unprosedural, serta masih rendahnya produktivitas tenaga kerja kita. Dalam pembangunan ketenagakerjaan di NTB, untuk menyelesaikan hal-hal tersebut dibutuhkan usaha bersama dari pemerintah, unsur APINDO, Pekerja dan stakeholder lainnya.