Disiapkan untuk berangkat, 27 Peserta Magang ke Jepang asal NTB bikin Paspor.

Puluhan Peserta Program Magang Ke Jepang melakukan pembuatan paspor di Kantor Disnakertrans Prov. NTB yang dilaksanakan langsung oleh Imigrasi Kota Mataram.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. NTB I Gde Putu Aryadi, S.Sos, MH menyampaikan sebanyak 27 orang Peserta Program Magang Ke Jepang menjalani perekaman untuk pembuatan paspor ke Jepang.
“CPMI magang Jepang ini akan segera berangkat ke Jepang setelah menyelesaikan pelatihan selama 72 hari,” ujar Gde saat memantau proses perekaman pembuatan paspor di Aula Kantor Disnakertrans Prov. NTB, Selasa (28/9/2021).
Pembiayaan mulai dari tahap seleksi sampai dengan Pelatihan Tahap I dibiayai oleh APBD. Pelatihan tahap I yang diikuti Calon Peserta magang Jepang akan dimulai tanggal 4 Oktober-16 Desember 2021.
“Para peserta ini akan mendapatkan pelatihan pemantapan bahasa dan budaya Jepang. Setelah Pelatihan Tahap I, para peserta akan mengikuti Pelatihan Tahap II selama kurang lebih 2 bulan di Cevest Bekasi,” papar Mantan Kadis Kominfotik Prov. NTB.
Peserta Program Magang Ke Jepang nantinya akan melaksanakan Praktek Kerja (magang) di negeri sakura tersebut selama 3 tahun di industri kecil menengah dan mendapat upah, tunjangan dan asuransi seperti pekerja pada umumnya.
“Peserta Magang Jepang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pelatihan, mereka hanya akan mengeluarkan biaya untuk ongkos perjalanan menuju Pelatihan Tahap II di Cevest Bekasi dan keperluan pribadi,” ujar Gde.
Program pengiriman peserta pemagangan ke Jepang, kata Aryadi akan terus berlanjut. “Setelah pemberangkatan 27 orang ini, pada bulan November 2021, akan langsung dibuka lagi seleksi untuk gelombang berikutnya,” ujarnya. kuotanya tidak dibatasi, yang penting lulus seleksi, tambah Gde.
Mantan Irbansus pada Inspektorat Prov. NTB mengapresiasi pihak Imigrasi Kelas I Kota Mataram yang menyediakan pelayanan langsung pembuatan paspor sehingga sangat memudahkan CPMI program magang mendapatkan pelayanan. “Program Easy Paspor yang dimiliki oleh Imigrasi Kelas I Kota Mataram menjadi solusi tepat untuk mengurangi kerumunan di satu titik selama pandemi ini,” pungkasnya.