Disnakertrans buka Seleksi Magang Jepang, Peserta diminta tanamkan spirit optimis.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB membuka Rekrutmen dan Seleksi Magang Jepang 2023 oleh Kemnaker RI bekerja sama dengan Disnakertrans Provinsi NTB IKAPEKSI (Ikatan Pengusaha Keshusei Indonesia) NTB dan IM Japan di Aula Disnakertrans Provinsi NTB, Sabtu (28/08/2023).
Pendaftaran rekrutmen yang dibuka dari tanggal 28 Februari-25 Agustus 2023 ini berhasil menjaring 450 orang. Namun yang ikut daftar ulang tanggal 27 Agustus kemarin hanya 224 orang. Dengan detail peserta dari Kab. Dompu 2 orang Kab. Bima 9 orang, Kab. Sumbawa 20 orang, Kab. Lotim 150 orang, Kab. Lobar 2 orang, Kab. Loteng 32 orang, dan Kota Mataram 9.
Seluruh peserta akan mengikuti tes awal pada tanggal 28 Agustus di kantor Disnakertrans Provinsi NTB kemudian tanggal 29 Agustus akan menjalani tes fisik di LTSA.
Kadisnakertrans Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos, M.H menyampaikan bahwa tujuan pemagangan ini adalah untuk mempersiapkan peserta memasuki dunia kerja yang sebenarnya.
“Untuk bekerja di suatu perusahaan atau mendirikan perusahaan butuh ilmu dan skill. Beda dengan sekolah. Magang ini adalah belajar dengan praktek langsung dalam proses produksi di dunia industri,” tuturnya.
Proses seleksi magang Jepang diakui Aryadi sangat ketat karena mengutamakan kualitas SDM. Hal utama yang menjadi penilaian adalah sikap peserta. Kedisiplinan, kejujuran, keikhlasan, etos kerja dan kesungguhan dalam bekerja akan menjadi point utama penilaian oleh Tim seleksi. Selain itu, kemampuan bahasa Jepang dan kesehatan fisik peserta memiliki pengaruh yang besar.
“Tanamkan semangat dalam hati bahwa kalian mampu melewati seluruh proses seleksi ini sampai lulus. Pikirkan yang baik, maka akan datang kebaikan. Tanamkan kepercayaan diri bahwa kalian bisa,” ucap Aryadi.
Mantan Irbansus pada Inspektorat NTB tersebut mengungkapkan bahwa pada proses seleksi sebelumnya peserta yang lulus lumayan banyak, sekitar 80 orang. Jauh lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya yang belasan orang. Artinya tidak ada batasan untuk jumlah kelulusan. Jika 224 orang ini lulus seleksi, maka semuanya bisa berangkat ke Jepang, ujarnya.
“Jangan berpikir akan gagal. Semangat itu adalah kekuatan. Kalau dari awal sudah semangat, berarti kalian memiliki jiwa optimis yang tinggi. Jiwa optimis adalah doa untuk mencapai keberhasilan,” nasihatnya.
Aryadi mengungkapkan pemagangan ke Jepang sudah terjalin lebih dari 30 tahun dan evaluasi menunjukkan hasil yang bagus. Para alumni rata-rata menjadi insan yang sukses. Karena setelah magang selain memiliki skill, ilmu, wawasan internasional, peserta mampu membangun jaringan pemasaran yang baik hingga kancah internasional, dan juga pulang dengan modal usaha.
“Ini program dari pemerintah pusat (Kemnaker RI) sebagai bentuk dukungan kepada warga NTB untuk memberikan kesempatan kerja, mendapatkan kemampuan dan pengalaman international, sehingga ketika pulang nanti bisa membangun daerah atau bekerja di perusahaan di Jepang menjadi pekerja skill yang gajinya luar biasa,” tutupnya
Sementara itu, Perwakilan IM japan Nakamura Yusuke mengungkapkan bahwa IM Japan telah melaksanakan program pemagangan ini selama 30 tahun dan hanya menerima peserta pemagangan dari 5 negara, yaitu Indonesia, Thailand, Vietnam, Srilangka dan Bangladesh.
“Dari 5 negara tersebut, peseta dari Indonesia yang paling bagus penilaiannya. Karena peserta dari Indonesia rajin, semangat, patuh, dan memiliki sikap yang bagus,” tuturnya.
Karena itu, Nakamura memberikan saran kepada para peserta agar lulus seleksi maka pertama harus memiliki sikap yang baik: disiplin, jujur, ikhlas dan semangat bekerja juga semangat belajar.
Kedua jangan muda menyerah walaupun ada kesulitan. Karena bekerja di negara lain pasti ada kesulitan. Apalagi peserta masih muda dan masih minim pengalaman.
Ketiga pahami program dengan baik. Tujuan program ini bukan hanya untuk mendapat gaji, tetapi bagaimana belajar tentang disiplin dan etos kerja, pengalaman bekerja, pengetahuan dan skill dalam bekerja agar ketika kembali ke daerah asal nanti bisa mengembangkan daerah masing-masing.
“Uang bisa habis, tapi pengetahuan tidak akan habis. Saya harap semua peserta bisa lulus seleksi. Kemudian dapat menyelesaikan program ini dengan baik dan dapat kembali ke NTB untuk mengembangkan daerah,” tutup Nakamura.