Disnakertrans Prov. NTB Gelar Dialog Sosial Antar Pekerja/Buruh Dan Serikat Pekerja/ Buruh
Mataram_ Kementerian Ketenagakerjaan R.I bersama dengan Disnakertrans Prov. NTB menggelar Dialog Sosial Antar Pekerja/Buruh Dan Serikat Pekerja/ Buruh tahun 2019.
Dialog ini dilaksanakan di Hotel Jayakarta, Senggigi (16 s.d 17 September 2019), di ikuti oleh 15 orang peserta dari unsur serikat pekerja/ buruh, 30 orang peserta dari unsur serikat pekerja/ buruh dan 5 orang peserta dari unsur mediator PHI di provinsi dan Kabupaten/ Kota serta Perwakilan dari Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsos Kemnaker RI sebagai narasumbernya.
Kadis Nakertrans Prov. NTB, Muh. Agus Patria mengajak pengurus dan segenap anggota Serikat Pekerja atau Serikat Buruh agar bersama-sama bersatu untuk perubahan. Soliditas dan solidaritas kaum pekerja adalah modal utama untuk mendorong perubahan di negeri ini. Tugas utama pengurus serikat pekerja adalah mengorganisir isu dan tujuan yang akan dicapai.
“Jauhkan kepentingan-kepentingan pribadi dan kelompok. Mari semua membangun kesadaran, bersatu dalam nasionalisme pekerja, yang muaranya adalah bagi kesejahteraan pekerja Indonesia, “. Ujar Muh Agus Patria.
Eksistensi serikat pekerja/serikat buruh dalam upaya membangun bangsa demi mensejahterakan anggota dan keluarganya menghadapi tantangan, baik internal maupun eksternal. Tantangan internal tercermin dalam pertumbuhan serikat pekerja/serikat buruh, federasi dan konfederasi.
Pada sisi lain, secara eksternal gerakan buruh dihadapkan pada perubahan industri yang cepat dan masif. Revolusi industrial 4.0, memaksa di semua sektor yaitu ekonomi, bisnis, keuangan dan lainnya. Di satu sisi, revolusi tersebut menjanjikan efisiensi dan produktivitas. Namun di sisi lain, revolusi itu juga mengancam keberadaan pekerja yang berpendidikan rendah maupun pekerja yang memiliki skill rendah.
Kondisi tersebut tidak dapat dihindari oleh semua pihak, dan dampak langsung yang dirasakan ialah berupa pengurangan tenaga kerja, namun hal ini bisa diatasi dengan penyesuaian skill SDM yang ada dengan melakukan training-training dan pelatihan-pelatihan.
Dengan adanya dialog ini diharapkan pihak-pihak terkait dapat mengorganisir kesadaran individu pengurus serikat pekerja itu sendiri, sebagai modal untuk membangun kesadaran anggotanya sebagai pekerja yang lebih maju dan sejahtera.