Disnakertrans Ingatkan Penempatan Magang maupun jadi PMI Wajib ikuti Prosedur.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, Gde Putu Aryadi, S.Sos.MH melepas keberangkatan 22 orang peserta program Magang di Jepang. Peserta pemagangan ke negeri sakura tersebut merupakan hasil rekrutmen dari Send Organitation (SO) Bali Tosha Lombok Kochi yang berkantor pusat di Mataram NTB, sebuah lembaga pelatihan kerja swasta (LPKS) yang telah memiliki izin untuk mengirim peserta magang ke Jepang.
Ke-22 peserta magang tersebut berasal dari 7 kabupaten/kota yang ada di NTB, dengan rincian: Kota Mataram 2 orang, Kab. Lombok Barat 1 orang, Kabupaten Lombok Tengah 7 orang, Kab. Lombok Timur 5 orang, Kab. Lombok Utara 5 orang, Kab. Sumbawa Barat 1 orang dan Kab. Dompu 1 orang.
Dalam sambutannya Aryadi mengingatkan para peserta magang untuk meneladani atau mencontoh para alumni Program pemagangan ke Jepang yang rata-rata telah menjadi insan yang sukses sekembalinya dari Jepang.
“Para alumni magang jepang, kini banyak sukses, Ada yang menjadi tokoh panutan yang sukses menjadi pengusaha di dalam daerah maupun diluar daerah, bahkan ada yang sukses jadi politisi,” ujar Kadis Nakertrans Provinsi NTB itu saat melepas Peserta Magang ke Jepang dan Penandatanganan Kontrak Kerja Pemagangan Luar Negeri ke Jepang di Hotel Puri Indah, Senin (26/6/2023).
Ia mencontohkan alumni pemagangan jepang yang sukses diantaranya, Syamsul Hadi yang kini menjadi pengusaha Havara Digital Printing yang punya 40 orang karyawan. Juga Oktavianus di Lombok Barat yang menjadi pengusaha produksi spandek, baja ringan, kanal dan lain-lain, dengan jumlah karyawan 35 orang dibawah PT. Utama Steel. Berikutnya H. Buchari Muslim yang juga pengusaha dan kini duduk sebagai anggota DPRD Provinsi NTB dan banyak lagi para alumni yang sukses meniti karier diberbagai bidang usaha.
Menurutnya, Program pemagangan ke Jepang memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan program pemagangan lainnya. Untuk bisa lulus seleksi magang di Jepang, peserta harus memiliki rasa optimis, disiplin dan etos kerja tinggi. Oleh karena itu, proses seleksi Jepang mendatangkan tim konsultan dari Jepang.
“Manfaat kesempatan ini, karena magang di Jepang sama dengan bekerja, karena mendapatkan uang saku yang hampir sama dengan gaji. Selama di Jepang, adik-adik harus jaga nama baik daerah, institusi dan negara. Saat ini nama baik NTB di Jepang sangat harum. Adik-adik harus pertahankan. Bahkan konjen Jepang yang baru-baru ini berkunjung ke kantor Disnakertrans NTB mengatakan anak magang dari NTB multi talenta,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Aryadi mengungkapkan pemagangan ke Jepang saat ini menjadi sorotan ILO, karena diduga sebagai strategi jepang untuk mendapatkan tenaga kerja dengan biaya murah. Rencananya ke depan proses pemagangan Jepang durasinya mungkin dikurangi. Dan bagi alumni pemagangan bisa melanjutkan bekerja di jepang sebagai Pekerja (PMI) dengan gaji yang jauh lebih, dengan pola rekrutmen dan penempatan sesuai UU No. 18 tahun 2017 tentang pelindungan PMI, melalui P3MI.
“Pada UU no. 18 tahun 2017 yang boleh merekrut dan menempatkan PMI hanya P3MI. Saat ini ada tren kasus TPPO yang dilakukan oleh LPKS. Oknum tersebut memberangkatkan PMI dengan jalur non prosedural. Ada 4 LPKS yang sedang di proses oleh Polda, karena diduga terlibat dengan kasus TPPO,” ungkap Aryadi.
LPKS yang memiliki izin Send Organitation (SO) ada 10 di NTB, salah satunya adalah Bali Tosha Lombok Kochi. LPKS yang memiliki izin SO boleh merekrut dan hanya mengirimkan untuk pemagangan. Jika adik-adik ragu LPKS mana yang memiliki izin SO, bisa ditanyakan ke Disnakertrans kab/kota atau provinsi, jalasnya.
Atas nama Pemerintah Provinsi NTB, Aryadi mengucapkan terima kasih kepada BNI yang sudah memfasilitasi dalam bentuk memberikan KUR terkait pembiayaan. KUR ini meringankan untuk biaya keberangkatan.
“Karena adik ini berangkat dengan KUR, saya harap adik sungguh-sungguh bekerja. Begitu berangkat harus berdoa dan optimis. Yakin anda berhasil. Jangan sia-siakan kesempatan ini,” ujarnya
Kadis Nakertrans Prov. NTB berpesan kepada kab/kota untuk terus mengawal proses pemagangan ini, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Keberangkatan ke luar negeri apapun bentuknya, mau magang atau menjadi CPMI harus sesuai prosedur,” pungkasnya dihadapan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Lombok Barat, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Lombok Tengah dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Lombok Utara.
Sementara itu, Ketua LPKS Bali Tosha Lombok Kochi Abdurahman, SE, MM menngucapkan terima kasih kepada stakeholders sehingga lembaga bisa terus konsisten mengirimkan peserta magang ke Jepang. Tahun 2023 ini, LPKS Bali Tosha Lombok Kochi memberangkatkan 22 peserta magang yang berasal dari 7 Kab/Kota di NTB dengan penempatan magang di Tokyo dan Saitama dan bidang kerja di konstruksi, bekisting dan laundry.
“Alhamdulillah job order terus masuk. Mudahan kedepannya LPKS ini semakin terkenal di tingkat nasional dan semakin terkenal di Jepang,” ujar Abdurahman.