Disnakertrans NTB ajak Peserta Magang Jepang mencontoh para Alumni yang Sukses.
Sebanyak 68 orang pemuda NTB mengikuti Pelatihan Daerah (Pelatda) Praktik Kerja ke Jepang Angkatan 34-01/ke 343 di UPTD BLKDLN Provinsi NTB. Pelaksanaan pelatihan akan berlangsung selama 2 bulan 12 hari, dari 24 Oktober 2022 hingga 4 Januari 2023. Adapun materi Pelatda meliputi : disiplin dan etos kerja, etika dan budaya, serta Bahasa Jepang. Selama Pelatda seluruh peserta akan diasramakan di BLKDLN Provinsi NTB.
Pada saat pembukaan, para peserta program pemagangan ke Jepang tersebut didampingi oleh orangtua masing-masing dengan tujuan agar pihak orang tua peserta dapat mendukung anaknya agar sukses mengikuti program yang akan berlangsung 3 tahun di Jepang ini.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi, S.Sos, M.H mengajak para peserta pelatda untuk mencontoh para alumni program pemagangan jepang yang sebagian besar setelah kembali ke tanah air, mereka menjadi orang-orang yang sukses.
“Tidak sedikit dari alumni kini menjadi pengusaga sukses. Bahkan ada yang menjadi tokoh panutan yang sukses menjadi pengusaha di dalam daerah maupun diluar daerah. Bahkan ada yang sukses jadi politisi,” ujar Gde Aryadi saat membuka kegiatan Pelatihan Tahap I Praktik Kerja ke Jepang dan Wawancara Orangtua di UPTD BLKDLN Provinsi NTB, Senin (14/11/2022).
Ia mencontohkan alumni pemagangan jepang yang sukses diantaranya, Syamsul Hadi yang kini menjadi pengusaha HAVARA DIGITAL PRINTING yang punya 40 orang karyawan. Juga Oktavianus di Lombok Barat yang menjadi pengusaha produksi spandek, baja ringan, kanal dan lain-lain, dengan jumlah karyawan 35 orang dibawah PT.Utama Steel. Berikutnya H. Buchari Muslim yang juga pengusaha dan kini duduk sebagai anggota DPRD Provinsi NTB dan banyak lagi para alumni yang sukses meniti karier diberbagai bidang usaha.
Menurut Aryadi, untuk bisa menjadi tenaga kerja yang sukses, sebenarnya tidak dibutuhkan modal besar. Tetapi Modal yang paling utama adalah tekad dan motivasi untuk mau maju tanpa mudah menyerah atau mengeluh. Modal kedua adalah disiplin dalam segala hal, baik disiplin waktu dan kesempatan, senantiasa berpikir positif dan optimis, sehingga terjaga kesehatan fisik dan mental.
“Orang yang tidak punya tekad juang tinggi dan motivasi, pasti sering mengeluh. Orang yang banyak mengeluh, akan sering sakit. Tidak mungkin menjadi pekerja yang sukses jika tidak sehat fisik, sehat mental, sehat rohani,” tutur .
Ia menjelaskan program pemagangan ke Jepang ini adalah salah satu program unggulan Kementrian Ketenagakerjaan. Karena di samping mendapat ilmu, wawasan dan pengalaman internasional, peserta juga mendapat insentif atau uang saku.
“Di sana bisa belajar banyak ada transfer knowledge, transfer skill. Jadi saat kembali ke tanah air itu bisa diterapkan untuk membangun daerah masing-masing, pulang bisa membawa modal untuk membangun NTB Gemilang,” katanya
Untuk bisa lulus seleksi magang Jepang ini, prosesnya sangat ketat, selektif dan komprehensif. Dimulai dari aspek kesehatan baik fisik dan mental sangat diutamakan. Oleh karena itu Aryadi meminta para peserta untuk tidak mudah menyerah dalam mengikuti program ini.
“Tetap membawa nama baik warga Indonesia. Diantaranya aturan perusahaan diikuti dengan baik, jangan sampai ada yang melarikan diri, sebab akan berdampak pada kepercayaan Jepang terhadap warga Indonesia,” imbau Aryadi
Terakhir Mantan Kadiskominfotik Provinsi NTB tersebut mengapresiasi Pelatda ini sebagai bagian dari upaya pemerintah mengurangi kemiskinan. Karena itu ia mengajak Perusahaan-perusahaan di NTB untuk mengalokasikan Dana CSRnya untuk mendukung agar program ini bisa berkelanjutan.
Dalam kegiatan tersebut hadir juga Koordinator Pembinaan Penyelenggaraan Pemagangan Luar Negeri Kemenaker RI Bochari, Komisi V DPRD Prov. NTB H. Bochari Muslim, Kepala IM Japan Mr. Kawahara Hirotaka, Ketua IKAPEKSI Provinsi NTB Sukri, dan Kepala Perwakilan Kantor PT. AMNT di Mataram Zulkifli, S.Sos.
Koordinator Pembinaan Penyelenggaraan Pemagangan Luar Negeri Buchari mengungkapkan dalam sambutannya bahwa program pemagangan ke Jepang sudah berlangsung dari tahun 1993. Program ini merupakan alternatif untuk memberikan kesempatan kepada pencari kerja angkatan muda untuk bisa memiliki pengalaman dan keterampilan sehingga bisa siap masuk pasar kerja global.
Selama 30 tahun, program pemagangan Jepang ini sudah menghasilkan ratusan ribu alumni di seluruh Indonesia. Banyak alumni magang Jepang yang ketika pulang tidak hanya sukses meningkatkan etos kerja dan kesejahteraan keluarganya, tapi juga sukses membuka usaha dan membuka lapangan kerja. Karena itu Buchari berharap program ini dapat terus berjalan.
“Kami butuh mitra yang bisa menjaga program ini akan terus berjalan. Mungkin dengan PT. AMNT, kita bisa sharing cost. Dana-dana lain yang bisa kita manfaatkan, mari kita manfaatkan untuk program ini. Karena program ini menjadi program yang secara aktif menurunkan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia,” tutup Buchari.
Pada kesempatan yang sama,
Kepala IM Japan Mr. Kawahara Hirotaka berpesan agar para peserta bersemangat dalam mengikuti program ini dan meminta orangtua peserta untuk senantiasa mendukung dan memberikan semangat agar peserta betah dan bersungguh-sungguh selama Pelatda.
“Berikan yang terbaik agar setelah mengikuti program ini adik-adik bisa kembali ke tanah air menjadi orang yang bermanfaat,” pesan Mr. Kawahara.