Gubernur NTB : Membuka Pelatihan Calon Pekerja Migran Indonesia di BLKLN NTB

Lombok Tengah (17/6/2019)_Selama ini sebagian masyarakat NTB yang bekerja di luar negeri kebanyakan bekerja di sektor informal, bekerja sebagai buruh perkebunan kelapa sawit, seperti di Malaysia. Dengan bekerja pada sektor formal, gaji dan kesejahteraan didapatkan tentu akan lebih besar dan baik, daripada bekerja di sektor informal, sebab didukung dengan keterampilan yang memadai.
Selain bisa makin banyak tenaga kerja terampil, Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN) NTB juga diharapkan bisa ikut mendorong dan berkontribusi mengurangi pekerja migran ilegal ke luar negeri.
“Harus bisa lebih banyak mencetak tenaga kerja terampil, agar setelah keluar dari BLKLN, lulusannya bisa mandiri, kalaupun bekerja di luar negeri, bekerja di sektor formal,” kata Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat, Zulkiflimansyah, saat membuka pelatihan calon pekerja migran Indonesia di BLKLN NTB.
“Para pekerja migran adalah wakil dan wajah NTB di luar negeri. Melatihnya bukan sekadar keterampilan teknikal, tapi melatih mereka agar menjadi duta bangsa kita,” katanya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Prov. NTB, Agus Patria, mengatakan, keberadaan BLKLN memang sengaja dihajatkan bagi pekerja migran yang hendak bekerja di luar negeri.
Pelatihan diberikan, agar pekerja yang berangkat benar – benar sudah siap, tidak saja cukup mental dan keinginan, tapi juga ditopang dengan keterampilan yang bagus, sehingga memiliki posisi tawar bagus.
Sebab, selama ini warga NTB yang bekerja ke luar negeri, sebagian besar tidak dibekali keterampilan, sehingga ketika sampai negara tujuan, paling menjadi pekerja perkebunan yang murni mengandalkan fisik.
“Mudah-mudahan dengan pelatihan ini, akan mengubah semua derita menjadi suka cita, mengubah berita yang kurang baik menjadi kesempatan buat kita untuk memperbaiki bukan hanya kemanusiaan, tapi juga wajah provinsi dan negara kita,” katanya.