Halal bi halal bersama Mitra P3MI, Disnakertrans Apresiasi PT.Wira Karitas

Dalam rangka mempererat tali silaturahmi pasca Idul Fitri 1446 H, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos., M.H. membuka kegiatan Halal Bihalal yang digelar oleh Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) PT Wira Karitas. Acara ini turut dihadiri oleh jajaran pejabat Disnakertrans NTB, BP3MI, BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, serta pemangku kepentingan sektor penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) lainnya, di Hotel Lombok Astoria, Mataram, Rabu (09/04/2025).
Selain sebagai ajang silaturahmi, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk melakukan evaluasi dan memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam rangka meningkatkan kualitas penempatan serta perlindungan bagi PMI asal NTB.
Dalam sambutannya, Aryadi menyampaikan apresiasi atas kontribusi nyata PT Wira Karitas yang selama 25 tahun telah mendukung penempatan PMI secara legal dan profesional, khususnya dari wilayah NTB.
“PT Wira Karitas telah menjadi bagian penting dari sejarah panjang penempatan PMI dan kontribusinya patut kita apresiasi,” ungkap Aryadi di hadapan jajaran manajemen, mitra kerja, dan para sponsor.
Lebih lanjut, Aryadi menjelaskan bahwa Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, yang sebelumnya menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Turki dan pernah menjadi Direktur Perlindungan PMI, membawa visi besar dalam perlindungan tenaga kerja migran. Salah satu program prioritasnya adalah pembangunan Skill Center, yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi calon tenaga kerja luar negeri, baik dari sisi keterampilan teknis maupun penguasaan bahasa.
“Banyak lulusan SMK dan diploma kita justru masih menganggur. Padahal mereka memiliki keterampilan, hanya saja belum siap secara bahasa atau aspek teknis lainnya. Maka, kami dorong program upskilling untuk menjawab tantangan ini,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan seluruh perusahaan penempatan dan sponsor agar menyampaikan informasi secara jujur dan menyeluruh kepada calon PMI. Menurut Aryadi, pemahaman yang komprehensif mengenai peluang dan tantangan akan membantu PMI lebih siap secara mental maupun fisik sebelum bekerja di luar negeri.
Terkait dengan isu kesehatan, Aryadi menekankan pentingnya konsistensi hasil pemeriksaan medis. Ia menyoroti sejumlah kasus perbedaan hasil tes antara Indonesia dan negara tujuan, seperti saat berangkat dinyatakan fit tetapi saat tiba dinegara penempatan dinyatakan unfit.
Di akhir sambutannya, Aryadi menyampaikan rencana penandatanganan MoU antara Pemerintah Provinsi NTB dan berbagai pemangku kepentingan terkait pengembangan Skill Center. Ia berharap sinergi tersebut menjadi fondasi yang kuat dalam menciptakan penempatan PMI yang bermartabat dan berkelanjutan.
“Semoga semangat kebersamaan ini membawa keberkahan bagi semua pihak. Mari kita terus menjaga nama baik daerah dan bangsa melalui penempatan PMI yang legal, aman, dan profesional,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Wira Karitas, Maria Ginting, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum APJATI Wilayah Asia Pasifik, Australia, dan New Zealand, menekankan pentingnya menempatkan PMI secara legal, aman, dan bermartabat.
“PMI bukan sekadar pekerja. Mereka adalah aset bangsa. Mereka membawa kemampuan kerja, transfer teknologi dan budaya, serta harapan masa depan,” ujar Maria.
Ia juga mengingatkan bahwa sektor PMI merupakan penyumbang devisa terbesar kedua setelah migas. Di NTB, kontribusi remitansi PMI sangat signifikan terhadap perekonomian daerah. Karena itu, seluruh pihak, termasuk sponsor dan lembaga pelatihan, diminta terus meningkatkan komitmen dalam mendukung penempatan PMI secara profesional.
Berdasarkan data BP3MI, PT Wira Karitas menempati peringkat ketiga secara nasional dalam jumlah penempatan PMI selama Januari hingga Februari 2025, dengan lebih dari 1.000 PMI diberangkatkan dari NTB.
Maria turut mendorong kolaborasi lintas sektor, terutama di bidang medis, guna meminimalisasi kasus PMI yang gagal lolos tes kesehatan di negara tujuan.
“Dengan mengirim satu PMI, kita membantu setidaknya lima anggota keluarganya. Kita bukan hanya perusahaan, kita adalah saluran berkat,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Cabang PT Wira Karitas NTB, Edy Sinurat, menyampaikan bahwa perusahaan telah beroperasi selama 25 tahun di NTB dan terus memperluas jangkauan penempatan PMI ke berbagai negara seperti Malaysia, Jepang, Rumania, serta sedang menjajaki peluang ke Maladewa, Jerman, Australia, dan Korea Selatan. PT Wira Karitas pun sudah memiliki Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Wira Karitas Internasional yang melatih bahasa jepang bagi CPMI yang akan berangkat ke Jepang.
“Pentingnya dukungan dari pemerintah daerah dan para mitra sangat kami harapkan, agar PMI asal NTB siap bersaing secara global,” tutup Edy.