Kadis : Tingkatkan Skill Tenaga Kerja Lokal, Melalui Penguatan Kapasitas
Mataram _Pandemi Covid-19 membuat banyak orang mengalami penurunan pendapatan, bahkan kehilangan pekerjaan. Tidak hanya kelompok masyarakat di lapisan bawah, dampak pandemi terhadap ekonomi dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Pandemi corona membuat banyak perusahaan harus memangkas jumlah tenaga kerja, bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan. Data Kementerian Ketenagakerjaan dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BP Jamsostek) mencatat ada tiga juta tenaga kerja yang terdampak Covid-19 pada 1 April sampai 27 Mei 2020.
Sehungan dengan hal tersebut, Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Kementerian Ketenagakerjaan RI, bekerja sama dengan Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB melaksanakan kegiatan Penguatan Kapasitas Tenaga Kerja Akad, Dalam Rangka Pemulihan Pasca Pandemi Covid-19 tahun 2020 di Fave Hotel. (8/9/2020).
Kegiatan penguatan kapasitas tenaga kerja antar kerja ini, melibatkan tenaga kerja antar daerah ang berasal dari Kota Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Timur.
Kadis Nakertrans Provinsi NTB, Ibu Dra. T. Wismaningsih Drajadiah dalam sambutannya menjelaskan kegiatan ini bertujuan agar para tenaga kerja lokal kita benar-benar memiliki skill dan kemampuan kerja pada bidangnya masing-masing, penguatan kapasitas tenaga kerja adalah wujud komitmen dalam rangka menghadirkan para pekerja yang bisa menguasai bidang keahliannya.
Badan Pusat Statistik Prov. NTB merilis Kondisi Ketenagakerjaan di Prov. NTB kondisi Februari Tahun 2020 Dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang sekitar 3,07 ribu orang, sejalan dengan TPT yang turun menjadi 3,14 persen pada Februari 2020. Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk SMA Kejuruan tertinggi diantara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 6,97 persen.
Pandemi juga menimbulkan sederet masalah ketenagakerjaan. Masalah yang muncul adalah terdampaknya pekerja formal dan informal. TPT untuk SMA Kejuruan merupakan yang tertinggi di antara tingkat pendidikan lainnya. Penganggur lulusan SMA Kejuruan pada Februari 2020 sebesar 6,97 persen. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada tingkat Diploma I/II/III (6,27 persen). Penduduk berpendidikan rendah yaitu SD kebawah dan SMP memiliki TPT paling kecil diantara semua tingkat pendidikan, yaitu masing-masing sebesar 1,63 persen dan 1,14 persen.
Sementara berdasarkan tren lapangan pekerjaan, lapangan usaha yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terutama pada lapangan usaha Konstruksi (0,43 persen poin), Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (0,29 persen poin), Jasa Keuangan dan Asuransi (0,26 persen poin), dan Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (0,12 persen poin). Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan utamanya pada pada Jasa Pendidikan (0,56 persen poin), Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (0,45 persen poin), dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (0,20 persen poin).
Kondisi ini membuat pasar tenaga kerja semakin ketat, perusahaan akan semakin selektif dalam memilih kandidat pekerja. Soft skill saat ini juga menjadi pertimbangan perusahaan merekrut karyawan. Soft skill adalah kemampuan perilaku yang dimiliki seseorang dalam mencapai karier pekerjaan dalam interaksi yang baik dengan lingkungan. Hal ini dapat tercapai dengan melakukan komunikasi, menyesuaikan diri, kerja sama, interaksi sosial, mengelola waktu, membangun jaringan, memecahkan masalah serta kemampuan interpersonal yang dapat meningkatkan kinerja dan tujuan organisasi.