Layanan PMI sangat Progresif, NTB raih 5 Kategori Migrant Worker Award 2022.
Puncak Peringatan “International Migrant Day” di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas di Lenek Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat, berlangsung semarak dan meriah. International Migrant Day Tahun 20222 mengangkat tema: Pekerja Migran Indonesia, Bangkit Bekerja, Indonesia Jaya dihadiri 2.500 orang peserta PMI dan keluarganya serta tamu undangan lainnya dari berbagai daerah, Minggu (18/12-2022). Tema ini dimaknai sebagai harapan agar para Pekerja Migran Indonesia (PMI) mempunyai semangat bangkit untuk bekerja di masa pandemi yang mulai berjalan dengan normal ini.
Peringatan Hari Migran Internasional dilaksanakan secara hybrid yang melibatkan seluruh stakeholders di bidang penempatan PMI. Mulai dari Calon PMI, PMI purna, keluarga PMI, Kementerian/Lembaga terkait, Pemerintah Daerah, Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI), hingga Perwakilan RI di 12 negara penempatan.
Pada momen tersebut, Menteri Ketenagakerjaan RI, Dr.Hj. Ida Fauziyah meresmikan terbentuknya Unit Layanan Disabilitas sektor Ketenagakerjaan Disnakertrans NTB serangkaian Peringatan HUT ke-64 Provinsi NTB serta menganugerahkan “Indonesian Migrant Worker Award 2022” kepada Pemerintah Daerah, P3MI, PMI Purna yang menginspirasi karena sukses membangun usaha, Satgas Perlindungan PMI, Atase Ketenagakerjaan, LTSA dan Media Cetak/Elektronik, yang telah memberikan layanan perlindungan, keperdulian dan prestasi terbaik terhadap PMI.
Indonesian Migrant Worker Award 2022 tersebut meliputi 12 kategori dan dianugerahkan kepada 15 orang penerima perorangan dan lembaga, merupakan kado istimewa yang dipersembahkan para pekerja migran kita untuk NTB Gemilang.
Provinsi NTB meraih 5 kategori dari 12 kategori pada Indonesia Migrant Worker Award 2022, yang menunjukkkan bahwa kerja-kerja kolaboratif dan ikhitiar-ikhtiar di bidang ketenagakerjaan secara perlahan dan pasti telah menunjukkan progres dan kinerja yang baik.
Kategori tersebut diantaranya:
1. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB Terbaik dalam Memberikan Pelayanan Penempatan dan Pelindungan PMI diterima oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat.
2. Satuan Tugas Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Daerah Asal PMI Terbaik dalam Layanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia diterima oleh Satuan Tugas Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Kab. Lombok Timur.
3. Desa Desmigratif dan Desa Peduli Pekerja Migran Indonesia diterima oleh Desa Gelogor, Kec. Kediri, Kab. Lombok Barat.
4. Pekerja Migran Indonesia Purna penempatan berprestasi II : Asmuni (Pemilik usaha Rumah Makan Sukma Rasa) yang telah berhasil membuka cabang usaha di sejumlah Kabupaten/kota dan mempekerjakan 130 orang tenaga kerja.
5. Media Cetak yang mendukung program pelindungan Pekerja Migran Indonesia: Suara NTB.
Dalam sambutannya, Ida menjelaskan sebelum pandemi covid-19 pengiriman PMI mencapai 294.000 orang setiap tahunnya. Namun, semenjak adanya pandemi pengiriman PMI mengalami penurunan, seperti pada tahun 2020 pengiriman PMI hanya 130.000 orang dan 2021 sebanyak 70.000 orang.
“Alhamdulillah pengiriman PMI tahun 2022 ini mengalami peningkatan di angka 144.000 orang. Semoga tahun 2023 jumlah pengiriman PMI menyamai atau bahkan melebihi jumlahnya seperti sebelum pandemi,” harap Ida.
Ida menyampaikan bermigrasi adalah hak warga negara Indonesia dan negara wajib hadir dalam memberikan informasi, pelayanan dan menjamin perlindungan PMI. Kepada masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri, Menaker mengingatkan untuk berangkat sesuai prosedur dan setelah menjadi PMI agar menjadi duta bangsa. Kenalkan keramahan warga Indonesia kepada majikan dan warga dunia, ujarnya.
Mengakhiri sambutannya, Ida mengajak para stakeholders untuk sama-sama meningkatkan semangat kerja yang sebelumnya pupus akibat pandemi.
“Dengan semangat baru, mari kita tingkatkan pembangunan dan perekonomian di Indonesia,” pungkasnya.
Wakil Ketua DPR RI Dr. Muhaimin Iskandar dalam sambutannya secara virtual menyampaikan sebagai pahlawan devisa, PMI memiliki jasa yang besar. Oleh karena itu, harus diikuti oleh kewajiban negara dalam melindungi PMI.
“Saya yakin pemerintah lambat laun bisa menyelesaikan masalah yang dialami PMI,” katanya.
Lebih lanjut, Muhaimin menegaskan momentum Peringatan Hari Migran Internasional menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah, terutama dalam meningkatkan standar mutu PMI yang bekerja di luar negeri.
Sementara itu, Gubernur NTB yang diwakili oleh Sekda NTB Lalu Gita Ariadi mengucapkan terima kasih kepada Kemnaker yang memilih NTB sebagai tuan rumah Peringatan Hari Migran Internasional. Semoga semakin seringnya NTB terpilih sebagai tuan rumah semakin meningkatkan geliat perekonomian di NTB, kata pria yang akrab disapa Miq Gita ini.
Gita mengibaratkan keberadaan PMI di NTB bagai madu dan racun. Racun disini adalah ekses-ekses dari belum paripurnanya melaksanakan pengiriman sesuai ketentuan. Oleh karena itu, peringatan Hari Migran Internasional sebagai momentum muhasabah atau evaluasi apakah PMI NTB masih berkutat sebagai pekerja di sektor domestik atau ada peningkatan. Peningkatan kualitas PMI sangat penting, mengingat PMI adalah duta bangsa yang di dalamnya menyangkut harkat dan martabat bangsa.
Sedangkan madunya adalah remitansi. Adanya remitansi bagai angin segar bagi daerah yang mengalami kesulitan fiskal. Dana transfer pusat melemah akibat pandemi dan kemampuan daerah yang terbatas dalam menggali potensi daerahnya.
Gita memberikan apresiasi kepada PMI yang telah berjasa sebagai pahlawan devisa dan membawa pengaruh positif bagi pembangunan daerah. Sesuai dengan moto “Berangkat Migran Pulang Juragan”.
“Semoga NTB kedepan menjadi Next Time Better. Dan PMI NTB menjadi duta bangsa yang terhormat dari indonesia,” harapnya.