Memasuki Dunia Kerja Perlu Penyiapan Skill dan Mental

Memasuki dunia kerja, para calon tenaga kerja, tidak hanya dituntut memiliki skill yang memadai sesuai jabatan yang ada di perusahaan, melainkan juga perlu menguasai informasi tentang dunia kerja sekaligus menyiapkan mental.
“Sebab dunia kerja berbeda jauh dengan dunia pendidikan. Saat bekerja adik-adik peserta dituntut mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja, budaya kerja dan disiplin atau peraturan yang ada di perusahaan tersebut,” Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. NTB I Gede Putu Aryadi, S.Sos, MH saat membuka Kegiatan Penguatan Kapasitas Tenaga Kerja Dalam Negeri di Hotel Lombok Plaza, Senin (31/10/2022).
Kegiatan yang merupakan kerja sama Ditjen. Bina Penta dan PKK Kemnaker RI dengan Disnakertrans NTB diikuti oleh 60 orang calon pencari kerja AKAD (Antar Kerja Antar Daerah) dan AKL (Antar Kerja Lokal) yang berasal dari Lombok Tengah dan Lombok Timur untuk mengisi peluang kerja di dalam negeri.
Narasumber Kegiatan Penguatan Kapasitas Tenaga Kerja Dalam Negeri diantaranya Pengantar Kerja Kota Mataram Siti Nuraini, SH, Disnakertrans Lombok Barat M. Junihardy, dan Pimpinan PT. Afriliya Mandiri Internasional Kurdianto.
Menurut Aryadi, dengan makin melandainya pandemi Covid 19 maka aktivitas ekonomi nasional dan juga disejumlah negara penempatan mulai tumbuh, sehingga secara bertahap sejumlah perusahaan mulai membuka peluang kerja.
Dijelaskannya terkait kesempatan kerja luar negeri, saat ini sudah 75 negara penempatan membuka kesempatan kerja. Berdasarkan data sampai bulan Oktober 2022, CPMI yang tercatat atau yang telah teregistrasi akan berangkat ke luar negeri sebanyak 26.000 dengan tujuan paling banyak ke Negara Malaysia. Sedangkan, PMI yang sudah berangkat ke luar negeri sebanyak 8.700 orang ke 19 negara penempatan dan sebanyak 6.000 orang lebih untuk Negara Malaysia.
Demikian juga untuk program Antar Kerja Antar Daerah (AKAD). Saat ini sudah ada 3 perusahaan penyalur tenaga kerja AKAD, antara lain: PT. Afriliya Mandiri Internasional, PT. Abinggo Bintang Buana, dan PT. Gawi.
Sedangkan PT. Abinggo sendiri sudah mengirimkan tenaga kerja AKAD sekitar 700 orang sepanjang tahun 2021. Sedangkan, PT. Gawi untuk tahun 2022 ini mendapat jatah mengirimkan 200 tenaga kerja AKAD ke Kalimantan, 140 orang diantaranya sudah ditempatkan disejumlah perkebunan sawit di Kalimantan Timur.
Dalam sambutannya, mantan Kadis Kominfotik NTB ini juga mengingatkan agar
Pencari kerja (pencaker) harus membekali diri dengan kompetensi selain memiliki ijazah pendidikan formal dalam melamar pekerjaan.
“Jangan sampai memasuki sebuah perusahaan tanpa adanya ilmu atau keterampilan. Perlu memahami isi perjanjian kerja saat akan bekerja, termasuk ruang lingkup pekerjaan, jam kerja, situasi kerja serta hak dan kewajiban. Ini penting disiapkan,” tegas mantan Irbansus pada Inspektorat Prov. NTB ini.
Aryadi kembali menekankan agar masyarakat lebih hati-hati dan waspada bila menerima informasi terkait kesempatan kerja luar negeri. Terlebih disampaikan oleh para calo dengan iming-iming yang menggiurkan. PMI yang berangkat ke luar negeri secara non procedural rawan untuk terlantar dan dimanfaatkan oleh pihak tertentu, seperti menjadi korban human traficking, mendapat kekerasan fisik/mental, bekerja melebihi jam kerja dan bahkan tidak menerima gaji.
“Adik-adik jangan berangkat ke luar negeri melalui jalur ilegal. Apalagi jika diming-imingin sejumlah uang. Penempatan timur tengah sampai saat ini masih belum dibuka untuk sektor domestik. Yang dibuka untuk sektor formal dengan kompetensi khusus. Pemerintah semakin meningkatkan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri untuk sektor formal agar tenaga kerja kita lebih dihargai,” pungkasnya.