Musrenbang Revisi RPJMD Prov. NTB 2019-2023

Mataram_ Bappeda NTB menggelar Musrenbang Revisi RPJMD Prov. NTB 2019-2023 yang dihadiri oleh pimpinan OPD Lingkup Pemprov. NTB. Kegiatan ini dalam rangka penyesuaian target-target indikator RPJMD 2019-2023 akibat pandemi covid-19. (7/9/2020).
Kepala BAPPEDA NTB mennyampaikan garis besar capaian pembangunan Provinsi NTB, secara makro yaitu, 1) Pemulihan sosial ekonomi masyarakat pasca pendemi COVID-19. 2) Meningkatkan nilai tambah ekonomi yang ditopang oleh SDM dan infrastruktur yang mantap. 3) Mengendalikan inflasi. 4) Memastikan inklusivitas dan berkelanjutan pembangunan ekonomi.
Sedangkan untuk menciptakan pusat pertumbuhan wilayah NTB adalah 1) Pengembangan pariwisata melaului pembangunan KEK Mandalika, Geopark Rinjani, Geopark Tambora, SAMOTA, dan SAKOSA. 2) Industrialisasi melalui pengembangan kawasan industri Smelter dan industri turunan serat peningkatan nilai tambah produk olahan pertanian maupun peternakan. 3) Proyek strategis infrastruktur jalan, jembatan, pelabuhan, terminal, dan bandara untuk mendukung peningkatan investasi dan distribusi logistik regional serta nasional.
“ Visi Gubernur dan Wakil Gubernur NTB yaitu menciptakan Nusa Tenggara Barat Gemilang melalui NTB Tangguh dan Mantap, NTB Bersih dan Melayani, NTB Sehat dan Cerdas, NTB Asri dan Lestari, NTB Sejahtera dan Mandiri, dan NTB Aman dan Berkah ” ujar Amry Rakhman
Terhambatnya aktivitas perekonomian secara otomatis membuat pelaku usaha melakukan efisiensi untuk menekan kerugian, akibatnya, banyak pekerja yang dirumahkan atau bahkan diberhentikan (PHK).
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) per 7 April 2020, akibat pandemi Covid-19, tercatat sebanyak 39.977 perusahaan di sektor formal yang memilih merumahkan, dan melakukan PHK terhadap pekerjanya. Total ada 1.010.579 orang pekerja yang terkena dampak ini. Rinciannya, 873.090 pekerja dari 17.224 perusahaan dirumahkan, sedangkan 137.489 pekerja di-PHK dari 22.753 perusahaan.
Sementara itu, jumlah perusahaan dan tenaga kerja terdampak di sektor informal adalah sebanyak 34.453 perusahaan dan 189.452 orang pekerja.
Pada RPJMD 2019-2023, Disnakertrans Prov. NTB memiliki indikator utama yaitu menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), ditargetkan pada kondisi awal 2019 sebesar 3,39 persen dan pada akhir 2023 ditargetkan 3,17 persen. Sementara realisasi TPT pada tahun 2019 sebesar 3.42 persen, jumlah ini sedikit meningkat dari target yang sudah ditetapkan.
Berdasarkan kondisi tersebut, akibat yang timbul karena pandemi covid-19, target TPT akan disesuaikan kembali.