Pelatihan Keterampilan Bernegosiasi Dalam Hubungan Industrial

Mataram _Pelatihan Keterampilan Bernegosiasi Dalam Hubungan Industrial dilaksanakan oleh Bidang Pembinaan Hubungan Industrial Disnakertrans prov. NTB di hotel Grand Madani Mataram . Kegiatan ini direncanakan dilaksanakan 4 angkatan (@ 50 orang) orang dari unsur APINDO dan unsur SP/SB. Kegiatan ini langsung di buka oleh Bapak Kadis Nakertrans Prov. NTB, Drs H. wildan, dalam sambutan pembukaan kegiatan pelatihan angkatan II (4/04/2018), disamapaikan bahwa ” Perkembangan Hubungan Industrial tidak terlepas dari sejarah dan budaya Indonesia. Demokrasi dalam Hubungan Industrial member ruang yang luas untuk terjadi perundingan, bila terjadi disharmonis antara peker/buruh dengan pengusaha.
” Tidak dapat dinafikkan bahwa masih kita jumpai dan kita rasakan, ada ketidaksejajaran antara pekerja/buruh dengan pengusaha, hal tersebut akibat dari budaya peninggalan kolonialisme selama tiga setengah abad menguasai tanah air kita. Disamping itu kebiasan kita yang cenderung verbal dan kurang terbiasa menumpahkan kesepakatan dalam bentuk tertulis, membawa dampak pada kesepakatan yang terjadi yang tidak diformalkan sehingga mudah dilupakan”.
Beliau menambahkan ” Dari sisi pekerja/buruh, keberanian untuk mengekspresikan diri tak jarang melebihi batas kewajaran, akibat dari tidak diresponnya secara wajar pemikiran dan tuntutan yang disampaikan oleh pekerja/buruh. Sering diasumsikan bahwa pengusaha lebih memiliki kemampuan dalam bernegosiasi. Hal ini lantaran pengusaha sebagai pemberi kerja dan pemeilik modal. Filosofi penting dalam perundingan hubungan industrial di Indnesia memiliki bentuk yang khas dan mendasar yang berasal dari budaya Indonesia. Perundingan di Indonesia menggunakan prinsip musyawarah dan mufakat dengan tujuan yang sama-sama menang.
Niat baik untuk menjaga keharmonisan dan peningkatan kesejahteraan bersama adalah pondasi penting dalam perundingan hubungan industrial. Selain itu, implikasi dari perundingan yang menemui jalan buntu, tidaklah sederhana, berdampak panjang dan menimbulkan kerumitan bagi kedua belah pihak.”
Narasumber yang menyampaikan materi pada Pelatihan Keterampilan Bernegosiasi Dalam Hubungan Industrial Angkatan II (Dua), adalah Pejabat Direktorat Jenderal PHI dan Jamsos Kemenaker RI; Pejabat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB; Mediator Hubungan Indutrial; Traener Negosiasi Hubungan Industrial.
Tujuan dari pelatihan ini adalah Meningkatkan keterampilan bernegosiasi bagi para pelaku Hubungan Industrial; Menumbuhkembangkan budaya bernegosiasi di kalangan para pelaku Hubungan Industrial; Membangun kesamaan pandangan dalam setiap terjadinya perselisihan dan permasalahan Hubungan Industrial mengedepankan negosiasi dari pada pemaksaan kehendak dan Mengenalkan tehnik dan strategi bernegosiasi sesuai kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan kesempatan ini, diharapkan kepada seluruh peserta, agar bersunguh-sungguh mengikuti pelatihan ini, ilmu dan keterampilan bernegosiasi dalam hubungan industrial yang didapat pasti berguna sebagai masyarakat pengusaha dan masyarakat pekerja, dalam mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat