Penandatangan Dokumen A3 : Revitalisasi BLK Jadi Program Unggulan

Mataram_Dokumen A3 merupakan kumpulan program strategis dan unggulan setiap OPD beserta kinerja pimpinan dan turunannya bisa lebih mudah dievaluasi secara terukur dan objektif. Metode ini dapat meningkatkan dan mempercepat tata kelola pemerintahan dan pembangunan yang fokus pada pencapaian indikator RPJMD NTB untuk mewujudkan NTB Gemilang.
Sehubungan dengan hal tersebut, dilapangan Kantor Gubernur NTB, Kadis Nakertrans Prov. NTB, Ibu Dra. T. Wismaningsih Drajadiah, melakukan penandatanganan matriks A 3 untuk OPD Dinas Nakertrans Provinsi NTB. Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Gubermur NTB dan seluruh pejabat struktural Eselon 2 lingkup Pemprov NTB. (3/8/2020)
Dokumen A.3 ini harus dikawal betul-betul agar evaluasinya bisa terkontrol dengan baik, dengan adanya komunikasi yang baik dari Pimpinan dan Kepala Bidang serta Kepala Seksi dan Staf yang bertugas akan semakin memperkuat suatu organisasi. Sehingga target kerja yang sudah ditetapkan bisa diselesaikan dengan baik dengan indicator capaian yang terukur.
Matriks A3 adalah amanat yang harus diemban Kepala OPD dan jajarannya dalam mendukung pencapaian visi misi Pemprov NTB. Mari kita dukung bersama agar pencapaian seluruh sasaran tersebut menjadi nyata. Menuju NTB Gemilang.
Disnakertrans Prov. NTB memiliki 2 program unggulan yaitu Revitasilasi BLK dan Revitalisasi BLK untuk Tenaga Kerja Terlatih. Program Revitalisasi BLK menitikbertakan pada kondisi wokrshop dan kondisi peralatan pelatihan yang sampai saat ini baru mencapai 60 persen dari kondisi ideal.
Sementara, Revitalisasi BLK untuk Tenaga Kerja Terlatih difokuskan meningkatkan pencari kerja yang bersertifikasi dari total peserta pelatihan. Kondisi saat ini sebanyak 76 persen perserta pelatihan yang mendapat sertifikasi kompetensi.
Revitalisasi Balai Latihan Kerja merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, khususnya bagi masyarakat yang hanya memiliki tingkat pendidikan setara dengan SLTP dan SMA, yang biasanya memiliki ketrampilan rendah dan tidak mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. BLK merupakan salah satu instrument pengembangan sumber daya manusia yang diharapkan dapat mentransfer pengetahuan, ketrampilan, dan etos kerja produktif. Dengan berbagai kurikulum dan program yang ada, Balai Latihan Kerja menarik minat banyak masyarakat untuk menjadi peserta pelatihannya. Sehingga seiring dengan perkembangan zaman dan pertambahan penduduk, maka kualitas dan daya tampung BLK perlu ditingkatkan.
Otonomi Daerah berdampak pada kualitas pengelolaan dan penyelenggaraan BLK yang sangat bervariasi sesuai dengan potensi, kondisi, karakteristik masing-masing daerah. Untuk mengoptimalkan dan mendayagunakan fungsi BLK menjadi lembaga yang credible, acceptable, dan mandiri, maka BLK perlu direvitalisasi baik sistem, metode, program, sarana dan prasarana maupun sumber daya manusianya. Sejalan dengan revitalisasi BLK tersebut maka diperlukan manajemen lembaga pelatihan kerja yang mampu mengelola dan mendayagunakan sumber daya pelatihan secara optimal dan menerapkan program pelatihan berbasis kompetensi (CBT), sarana dan prasarana yang terstandar, serta instruktur/ tenaga kepelatihan yang kompeten.