PePADu Plus berhasil lolos 10 besar Top inovasi klaster umum ikuti Verifikasi Faktual.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, melalui Inovasi Pelatihan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja Terpadu Plus (PePADU Plus) terpilih menjadi 20 inovasi dari 99 inovasi yang memasuki tahap verifikasi dan observasi lapangan. Ke-20 inovasi dipilih langsung oleh Tim Panel Independen (TPI), terdiri dari 10 inovasi kategori umum, dan 10 inovasi kategori khusus.
Meskipun 20 inovasi tersebut merupakan inovasi terpilih, namun tidak menjamin inovasi itu akan masuk ke dalam Top Inovasi Terpuji. TPI perlu melakukan pendalaman dengan melihat spot-spot kegiatan tertentu dan pembuktian di lapangan.
Untuk sampai ke tahap ini, Disnakertrans NTB harus melalui perjalanan yang panjang dan tidak mudah, mengingat inovasi ini sendiri dilaunching sejak 2021 silam. Namun, atas kerja sama berbagai pihak termasuk Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang menjadi core dari inovasi ini, akhirnya pada tahun 2023 PePADU Plus terpilih menjadi salah satu inovasi yang berhasil lolos menjadi Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) untuk klaster umum.
Disnakertrans NTB memilih 4 spot untuk verifikasi dan observasi lapangan yang dilakukan secara virtual, Senin (25/7/2023). Ke-4 spot itu, diantaranya BLKDLN NTB di workshop las, LPKS RUM Inovasi Teknik di Kab. Sumbawa Barat, UMKM Kopi Kumbi di Lombok Barat, UMKM Putra Kembar di Lombok Timur.
Di hadapan Erry Hardjapamekas dan Rudiarto Sumarwono selaku Tim Panel Independen, Kadisnakertrans NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos, MH yang juga sebagai inovator program PePADU Plus menjelaskan DUDI membutuhkan tenaga kerja dan pemerintah membutuhkan investasi yang bisa menyediakan kesempatan kerja untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Karena itu, Disnaketrans NTB memaksimalkan kerjasama dan kolaborasi dengan DUDI dan seluruh stakeholders untuk mempersiapkan tenaga kerja agar terserap ke dunia industri, sehingga investasi yang ada di NTB ini akan mendatangkan manfaat bagi masyarakat NTB.
BLKDLN NTB memiliki 12 program pelatihan dan sudah bekerja sama dengan perusahaan untuk menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan DUDI. Saat ini di BLKDLN sedang berlangsung pelatihan Teknik Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) dan Tata Rias. Setelah selesai pelatihan dan mendapatkan sertifikat kompetensi, peserta akan diberikan bantuan peralatan usaha oleh Bank NTB Syariah sehingga peserta dapat membuka usaha dan tidak menganggur setelah mengikuti pelatihan.
Aryadi mengungkapkan, di Pulau Sumbawa terdapat perusahaan pertambangan besar yaitu PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (PT.AMNT) dengan 5 perusahaan aliansi dan 600 perusahaan subkon, serta PT. Sumbawa Timur Mining (STM) dengan 24 perusahaan subkon. Adanya pembangunan smelter perusahaan tambang di Kabupaten Sumbawa Barat ini membuat Pemda bekerjasama dengan seluruh stakeholders untuk mempersiapkan tenaga kerja yang dibutuhkan.
Salah satu LPKS yang turut berkolaborasi dalam program PePADU Plus ini yaitu RUM Inovation training centre, yang mengadakan pelatihan pada kejuruanTeknik di Kab. Sumbawa Barat yang digagas oleh Direktur PT. Rezza Utama Mandiri, Yutphi Iriandi.
Yutphi mengungkapkan bahwa lembaganya telah melatih lebih dari 400 orang dan 90% alumninya telah terserap bekerja di industri pertambangan, baik terserap pada perusahaan yang ada di NTB maupun di luar NTB.
“Di Pulau Sumbawa ini ada 3 perusahaan tambang emas besar yaitu, PT. STM, PT Sumbawa Duta Raya, dan PT. AMNT. Karena itu dengan adanya program PePADU plus, ini sangat menguntungkan masyarakat yang ada di Pulau Sumbawa,” ujar Yutphi.
Sementara itu, Saringgih dari UMKM Kopi Kumbi dari Desa Kumbi Lombok Barat mengungkapkan bahwa UMKMnya yang awalnya hanya menjual hasil mentah pertanian berupa biji kopi, berkat binaan Disnakertrans NTB melalui program PePADU plus sudah mengembangkan usaha produk kopi dengan merk kopi Kumbi. Hal ini tentu saja meningkatkan perekonomian desa, karena ada 30 orang petani dan 8 orang yang ikut diberdayakan dalam produksi Kopi Kumbi ini.
“Dengan adanya PePADU Plus, kami masyarakat dusun yang jauh dari kota, bisa mendapatkan pelatihan dan bantuan peralatan usaha, sehingga kami bisa mengolah biji kopi yang awalnya dijual hanya 20 ribu rupiah per kilonya menjadi Kopi Kumbi yang bisa dijual seharga 100 ribu rupiah perkilonya. Bahkan Kopi Kumbi sudah kami pasarkan di koperasi dan Hotel di Mandalika,” ungkap Saringgih.
Pada sesi tanya jawab, Rudiarto Sumarwono menanyakan pertanyaan tentang bagaimana Disnakertrans NTB memastikan ribuan tenaga kerja di NTB untuk mengisi peluang kerja yang ada, apakah ada skilling, upskilling dan re-skilling. Bagaimana kerja sama atau koordinasinya dengan program nasional, seperti program SIAPKerja yang diinisiasi oleh Kemnaker RI. Apakah PePADU Plus ini akan bekerjasama dengan kartu prakerja.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Kadisnakertrans NTB menjawab bahwa untuk bekerjasama dengan DUDI bukan hal yang mudah. Pemerintah harus bisa menghasilkan SDM yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Untuk itu, Ia memberikan instruksi kepada lembaga pelatihan agar menyesuaikan kurikulum pelatihan sesuai dengan kebutuhan dunia industry. Sehingga lulusan bisa terserap ke dalam dunia industri.
“Kalau mengandalkan anggaran dari pemerintah sungguh sulit untuk SDM bisa terserap. Apalagi pada masa pandemi covid, di mana anggaran banyak di recofusing. Oleh karena itu, terus menjalin hubungan baik dengan perusahaan/dunia industri agar dapat memberikan manfaat untuk lingkungan sekitarnya,” jelasnya.
Terkait dengan koordinasi dengan Kemnaker RI, justru PePADU Plus bisa berkembang karena support IBU Menteri Ketenagakerjaan RI. Di NTB, ada 157 LPKS, yang selama ini meluluskan 15 ribu orang dan kalau tidak dibina malah akan menjadi pengganguran.
Terkait kartu prakerja, Aryadi menjelaskan mulai tahun ini pihaknya telah menandatangi MOU dengan LPKN Training Centre sebagai penyelenggara kartu prakerja di wilayah Timur Indonesia, untuk melaksanakan pelatihan pada kejuruan las, elektronik dan bengkel.
“Kami membangun kerjasama dengan kartu prakerja untuk melaksanakan pelatihan secara off line di BLKDLN Provinsi NTB untuk menyiapkan tenaga kerja yang terampil yang siap kerja dan siap berwira usaha. Kedepan pelatihan dari program kartu pra kerja ini bisa menghidupkan BLKDLN NTB,” harap Kadisnakertrans NTB.