Rebut pasar kerja Global Sekjen Kemenaker Ajak semua pihak kolaborasi Siapkan SDM kompeten.
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan RI, Prof. Drs. Anwar Sanusi, MPA, Ph.D., membuka Pelatihan CPMI (Caretaker) tujuan Taiwan, Singapura dan Hongkong sebanyak 48 orang, Pelatihan CPMI (program G to G) ke Korea sebanyak 32 orang, Pelatihan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebanyak 16 orang, Pelatihan MTU kerjasama Desa untuk program Barista, Commis Cookery dan Pastry sebanyak 160 orang.
Tak hanya membuka, Sekjen Kemnaker RI juga menutup Pelatihan PBK untuk Homestay sebanyak 80 orang kerjasama dengan Dinas Pariwisata Kab. Lombok Timur, PBK regular program pelatihan Barista sebanyak 32 orang kerjasama dengan Keluarga Alumni Universitas Gadjahmada (KAGAMA) Pelatihan bagi Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) kerjasama Asosiasi-Asosiasi di bidang Hospitality sebanyak 144 orang. Pelatihan CPMI (G to G) kerjasama BP3MI wilayah NTB untuk Bahasa Korea sebanyak 48 orang dan Bahasa Jepang sebanyak 16 orang di Aula Kantor BPVP Lombok Timur, Kamis (20/10/2022).
Prof. Anwar mengungkapkan tantangan dalam bidang ketenagakerjaan sangat besar. Oleh karena itu, tenaga kerja harus memanfaatkan peluang yang ada dengan sebaik-baiknya. Wilayah kompetisi bukan hanya di Lombok , tetapi nasional, regional, dan juga global. Pesaing regional, yaitu orang Fillipina, Vietnam dan Malaysia.
“Tidak semua negara memiliki bonus demografi. Ini merupakan kesempatan emas. Kita harus membuka diri. Sekarang bukan eranya menutup diri. Sekarang eranya berkolaborasi dan bekerja sama,” ujarnya dihadapan undangan yang hadir, diantaranya Asisten III Provinsi NTB, Sekda Kab. Lombok Timur, Kepala Disnakertrans NTB I Gede Putu Aryadi, S. Sos, MH, Kepala BP3MI NTB, Kepala Disnakertrans Kab. Lombok Timur, Kadis Pariwisata Kab. Lombok Timur, Ketua FKLPID NTB, Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), Ketua APJATI NTB.
Prof. Anwar menyebutkan bahwa baru-baru ini Bapak Presiden telah memberangkatan 540 orang dengan keterampilan khusus ke Korea. Ia menyebutkan bahwa Jepang juga sangat membutuhkan banyak sekali tenaga kerja, terutama di sektor kesehatan, pertanian, restoran, hotel dan cafe. Orang Indonesia memiliki keuletan dan kegigihan, berbeda dengan orang Bangladesh, Vietnam atau Filipina.
“Kemarin saya bertemu dengan pengusaha Jepang, mereka impresif dengan pekerja Indonesia. Makanya kami dengan BP2MI dan Pemda mengajak semua orang untuk bersama mempersiapkan para pekerja ini untuk mampu bersaing di pasar tenaga kerja di negara yang membutuhkan,” imbaunya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa banyak sekali kesempatan dalam momentum kebijakan pemerintah yang harus disinkronkan dan diintegrasikan, salah satunya dana desa. Hadirnya dana desa merupakan revolusi luar biasa. Desa yang sebelumnya tidak memiliki kesempatan sekarang diberikan alokasi yang cukup besar, satu desa minimal mendapatkan Rp 1,2 M. Jika dari 260 desa di Lotim, sudah ada 160 desa yang menjalin MoU dengan BPVP, maka tenaga kerja Indonesia khususnya dari Lotim akan meningkat kompetensinya.
Untuk para peserta yang telah mengikuti pelatihan akan mendapatkan sertifikat kompetensi yang akan menjadi modal dalam rangka memenangkan persaingan pasar kerja di dalam dan luar negeri. Sementara bagi yang akan memulai pelatihan Anwar berpesan agar dapat menjadikan kesempatan ini untuk memperdalam keterampilan di BPVP.
Terakhir Prof. Anwar berpesan kepada para peserta pelatihan, dimanapun berada tolong sampaikan keindahan Lombok ini kepada orang lain sehingga anda di tempat orang bukan hanya sebagai pekerja juga menjadi duta yang terhormat bagi negara. Jangan pernah berhenti belajar, karena pembelajaran adalah sesuatu yang tidak pernah berhenti.
“Long life learning, long life education, Tholabul ‘ilmi faridhotun ‘alaa kulli muslimin wal muslimat minal mahdi ilal lahdi yang artinya: menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim dan muslimah sejak dari ayunan hingga liang lahat,” pungkas Prof. Anwar.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur H. M. Juaini Taofik mengungkapkan jika tenaga kerja di suatu daerah bisa berkembang maka daerah tersebut akan lebih maju. Apalagi Lombok ini memiliki banyak potensi, terutama di bidang pariwisata.
“Jika ingin mengembangkan pariwisata maka akses ke destinasi harus dibuka. Attraksi juga harus di perbanyak. Karena itu kami sudah memperbanyak event-event untuk tahun 2023. Kemudian amenitas dan sarana dan prasarana di Lotim juga akan segera dibangun. InsyaAllah kita akan lebih baik dari hari kemarin,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Sekjen Kemnaker beserta jajaran melakukan Penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB), BPVP Lotim dengan Balai Pelayanan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) wilayah NTB terkait pelatihan G to G Bahasa Jepang dan Korea, Dinas Pariwisata Kab. Lombok Timur terkait pelatihan dan penempatan tenaga hospitality, KAGAMA terkait Pelatihan dan Pemberdayaan alumni pelatihan Pelatihan Barista, Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) terkait Pelatihan dan Penempatan CPMI, Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dan Industri Daerah (FKLPI-D) Prov NTB terkait pelatihan dan penempatan untuk Dunia Usaha dan Dunia Industri.