Selekda WorldSkill ASEAN Competition ajang cetak pekerja inovatif & Profesional.
Dalam rangka memperingati Bulan Vokasi dan mengenalkan pelatihan vokasi kepada masyarakat, Kadisnakertrans Provinsi NTB hadir pada pembukaan acara Begawe Vokasi yang diselenggarakan oleh Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur selama 3 hari dari 1-3 Oktober 2024 di BPVP Lombok Timur, Selasa (01/10/2024).
Kegiatan ini dirangkaikan juga dengan Seleksi Daerah (Selekda) Calon Kompetitor WorldSkill ASEAN Competition ke-14 dan diramaikan dengan kegiatan bazar yang diikuti 52 stand UMKM, Pameran Vokasi yang diikuti oleh semua Loka Latihan Kerja (LLK) se-NTB, Job Fair yang diikuti oleh 40 perusahaan, berbagai perlombaan, hiburan, dan pembagian doorprize.
Pada Selekda, ada dua bidang yang dilombakan, yaitu Restaurant Service dan Cooking, dengan jumlah peserta 10 orang per bidang, sehingga total peserta adalah 20 orang. Peserta seleksi ini berasal dari alumni lembaga pelatihan, siswa sekolah vokasi, universitas, serta karyawan hotel atau restoran, yang berasal dari Provinsi NTB, Bali, dan Sulawesi Selatan.
Pemenang lomba Selekda akan diberikan hadiah untuk juara pertama sebesar Rp2.5 juta, juara kedua Rp,2 juta dan juara ketiga Rp.1.5 juta yang disertai dengan piagam penghargaan. Setelah Selekda ini, akhir tahun akan ada Seleknas pusat. Pemenang nasional akan ikut The 14th WorldSkill ASEAN Competition di Filipina pada 2025 mendatang.
Pj. Sekda Lombok Timur, H. Hasni, SE, Ak., pada sambutan pembukaannya menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai ajang untuk mengasah kreativitas dan keterampilan para peserta, terutama dalam menghadapi tantangan global. Ia juga menekankan bahwa fokus pada pengembangan keterampilan spesifik sangat penting untuk meningkatkan daya saing di tingkat internasional.
“Fokuslah terhadap keahlian yang ditekuni. Kita di Indonesia memang dikenal serba bisa, tetapi bisanya hanya sedikit-sedikit. Sedangkan di luar negeri, tidak banyak orang yang serba bisa karena mereka terbiasa jika memiliki kemampuan khusus akan fokus terus hingga menjadi profesional dalam bidang tersebut,” ungkapnya.
Pj. Sekda juga mengapresiasi para peserta yang hadir dari berbagai daerah. Ia berharap kompetisi ini menjadi ajang yang baik bagi para peserta untuk menunjukkan kreativitas dan keterampilan masing-masing. Daerah asal peserta yaitu Bali, Lombok, dan Sulawesi, yang dikenal dengan keindahan pariwisatanya, dinilai sangat tepat menjadi lokasi untuk mengasah kompetensi para tenaga kerja di bidang vokasi.
“Maka dengan itu, silakan berkompetisi dengan baik, dan tunjukkan kemampuan terbaik. Semoga adik-adik nantinya bisa menjadi wakil Indonesia di ajang internasional yang akan diselenggarakan di Filipina,” pungkasnya.
Kadisnakertrans Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos, M.H dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Kemnaker RI atas penyelenggaraan Seleksi Daerah (Selekda) Calon Kompetitor The 14th WorldSkill ASEAN Competition ini.
“Seleksi WorldSkill ASEAN Competition ini menguji hasil pendidikan dan pelatihan yang kita selenggarakan, untuk melihat sejauh mana kita berhasil mencetak pekerja kreatif dan inovatif yang mampu menghasilkan karya berkualitas dan bermanfaat, terutama di sektor pariwisata,” ucap Aryadi.
Sejak tahun 2019, NTB ditetapkan sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP) Nasional, sehingga proyek strategis terkait infrastruktur pariwisata banyak dilakukan di NTB.
“Setelah sukses menyelenggarakan MotoGP untuk ketiga kalinya di KEK Mandalika, fokus kami tak hanya pada event tersebut, tapi juga pada kesiapan sumber daya manusia (SDM) lokal yang kompeten,” ujarnya.
Aryadi menuturkan jika pada event pertama MotoGP, sebagian tenaga kerja masih didatangkan dari luar daerah, kini pada event ketiga, 100% dari 3.000 tenaga pendukung MotoGP berasal dari NTB.
“Kami memastikan proses rekrutmen diawasi ketat, dengan perlindungan sosial yang sesuai, bahkan beberapa tenaga kerja telah dikirim ke Malaysia untuk mendukung event serupa di Sepang. Langkah ini adalah bagian dari upaya kami menyiapkan SDM lokal yang kompeten agar dapat memanfaatkan peluang kerja di sekitar investasi yang ada di NTB,” papar Aryadi.
Oleh karena itu, ia menekankan betapa pentingnya vokasi dalam membangun kualitas tenaga kerja yang berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional. Sejak Disnakertrans Provinsi NTB meluncurkan program PePaDu Plus tahun 2021 lalu, lembaga pendidikan vokasi dan lembaga pelatihan vokasi dihimbau untuk menyesuaikan kurikulumnya sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Pelatihan tidak boleh terlaksana secara parsial. Dalam perencanaan hingga pelaksanaan pelatihan harus melibatkan asosiasi dunia industri.
“BLK dan LPK memiliki peran penting dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja di NTB. Mereka harus terus berinovasi dalam menciptakan program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja,” tegasnya.
Lebih lanjut Aryadi menyebutkan sebelum dikelola oleh BPVP, seleksi WorldSkill ASEAN Competition dikelola oleh Disnaker Provinsi. Berdasarkan pengalaman, kerja sama merupakan kunci kesuksesan seleksi ini.
“Meskipun peserta sudah terpilih sebagai wakil pada Selekda atau Seleknas, mereka harus tetap didampingi oleh instruktur profesional atau pihak berpengalaman. Ini penting agar karya mereka bisa bersaing di tingkat yang lebih tinggi, dengan fokus pada inovasi dan kreativitas melalui pendampingan yang berkelanjutan,” imbaunya.
Aryadi mengajak seluruh peserta untuk fokus pada pengembangan keahlian profesionalisme, terutama di bidang-bidang spesifik yang saat ini sangat dibutuhkan dalam persaingan global.
“Kita harus fokus mulai dari hal-hal kecil yang kemudian didetailkan atau dikonkritkan. Itulah yang akan menghasilkan kreativitas dan keahlian yang bisa bersaing di tingkat dunia,” imbaunya.
Aryadi juga memberikan motivasi kepada peserta agar serius dalam berkompetisi. Ia mengajak peserta untuk terus mengasah keterampilan hingga mencapai level tertinggi
Selain itu, Kadisnakertrans NTB juga mengingatkan para peserta bahwa kompetisi ini bukan sekadar ajang untuk menunjukkan kemampuan, tetapi juga sebagai kesempatan untuk membawa nama baik daerah, bahkan bangsa, di tingkat ASEAN dan internasional, termasuk ajang WorldSkill yang akan digelar di Filipina.
“Jangan pernah menyerah, terus asah kreativitas dan keterampilan, serta jadilah yang terbaik. Kalian adalah harapan bangsa,” tutupnya.