TPT NTB Agustus 2020 4,22 Persen, Naik 0,94 Persen
Mataram_Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, Suntono Kamis, 5 November 2020 kemarin menyampaikan rilis resmi hasil survei yang dilakukan pada Agustus 2020 ini.
Disebutkan, jumlah angkatan kerja pada Agustus 2020 sebanyak 2,69 juta orang, naik sekitar 81.770 orang dibanding Agustus 2019. Sejalan dengan kondisi tersebut, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat sebesar 0,98 persen poin.
Sementara Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2020 naik sebesar 0,94 persen poin menjadi 4,22 persen dibandingkan dengan Agustus 2019. Bila dilihat menurut tingkat pendidikan, kata Suntono, TPT tertinggi terdapat pada penduduk dengan pendidikan tamatan SMA kejuruan, yaitu sebesar 9,71 persen.
Pada Agustus 2020, penduduk yang bekerja sebanyak 2,58 juta orang, bertambah sekitar 53.840 orang atau sebesar 2,13 persen. Persentase penduduk yang bekerja pada kegiatan informal meningkat sebesar 2,44 persen poin dibanding Agustus 2019.
Selama setahun terakhir, tiga lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar adalah penduduk yang bekerja di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan (4,07 persen poin), perdagangan besar dan eceran. Reparasi dan perawatan mobil (1,24 persen poin), dan penyediaan akomodasi dan makan minum (naik 0,45 persen).
Pada Agustus 2020, terdapat 1,44 juta orang (55,95 persen) pekerja penuh atau penduduk yang bekerja dengan jam kerja minimal 35 jam per minggu. Sementara jumlah pekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam per minggu) sebanyak 1,13 juta orang (44,05 persen), terdiri dari 433.440 orang setengah penganggur dan 701.240 orang pekerja paruh waktu.
Terdapat 455.560 orang (11,93 persen) penduduk usia kerja yang terkena dampak Covid-19. Terdiri dari pengangguran karena Covid-19 (28.390 orang), Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 (12.660 orang). Sementara tidak bekerja karena Covid-19 (35.660 orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 sebanyak 378.850 orang.
Pandemi Covid-19 yang melanda sejak bulan Maret 2020 menyebabkan lumpuhnya beberapa sektor dan berdampak pada banyaknya pekerja di NTB yang dirumahkan atau di PHK. Dampak pandemi Covid-19 ini menyebabkan penurunan pekerja pada beberapa lapangan pekerjaan seperti sektor transportasi dan pergudangan, industri pengolahan dan konstruksi. Upaya pemerintah untuk memulihkan perekonomian juga semakin digencarkan agar perekonomian di NTB menjadi stabil.