Transmigran Asal NTB Raih Penghargaan Transmigran Teladan Nasional

Jakarta – Menjadi seorang transmigran teladan merupakan hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Doddy Tisna Amijaya. Pria berusia 40 tahun ini telah mengikuti program transmigrasi sejak 2015. Berawal dari sopir truk, kini Doddy berhasil menjadi seorang petani jagung dan kontraktor di Sumbawa dengan penghasilan Rp 600 juta per tahun.
“Alhamdulillah, bangga, saya bangga sama (program) trans (yang) saya (ikuti), bangga sama tempat lahir saya, bangga sama dinas ini juga. Saya berterima kasih kepada Allah yang memberangkatkan saya ke Sumbawa,” ungkapnya di Gedung Makarti Muktitama, Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Pria asal Lombok Tengah ini mengaku tidak mudah saat pertama kali menjadi transmigran. Terutama masalah air di Sumbawa yang masih sangat minim. Kurangnya sumber air ini sempat menjadi penghambat program pertanian di tempat tinggalnya.
“Susahnya dulu air. Kalau sekarang untuk air, alhamdulillah sudah ada sumur bor. Sudah dibikin udah ada empat yang lagi dibikin sumur bor. Sekarang lagi bikin jalan tani, jalan tani sama embung. Saat ini udah ada embung tapi masih kurang. Saya usul tadi kalau bisa per 2 lahan ada 1 embung,” katanya.
Tak hanya menjual jagung, Doddy juga bekerja sebagai kontraktor. Dari pekerjaannya ini ia mampu memperoleh penghasilan sebesar Rp 600 juta per tahun.
“Pertama jual jagung sambil kerja proyek kontraktor. Penghasilan 600 juta sekarang per tahun itu dari jagung dan kontraktor. Dari hasil jagung sekitar Rp 150 juta, kendaraan (truk) Rp 50 juta, sama kontraktor ini bisa Rp 350 juta,” tuturnya.
Dia berharap supaya warga atau masyarakat yang di Indonesia mau mengikuti program transmigrasi. Baginya, kunci kesuksesan yang ia raih saat ini adalah kerja keras.
Doddy dinobatkan sebagai transmigran teladan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) di Gedung Makarti Muktitama, Jakarta. Dia memperoleh penghargaan, apresiasi dan hadiah total Rp 17.500.000.