Tutup Pemagangan di DSP Mandalika: “Skill, Disiplin & Etos kerja Kunci untuk Sukses”

Dengan hadirnya event-event internasional yang ada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika memberikan angin segar bagi Provinsi NTB. Berbagai kegiatan sosio ekonomi, terutama usaha dan industri yang menyediakan lapangan kerja mulai tumbuh.
“Artinya di KEK Mandalika sudah mulai ada tanda-tanda kehidupan. Mari kita jaga event-event yang ada di KEK Mandalika ini sehingga membuka berbagai industri turunan yang nantinya banyak membuka lapangan kerja bagi masyarakat,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi, S.Sos, MH saat menutup Kegiatan Pemagangan Destinasi Wisata Super Prioritas (DWSP) KEK Mandalika di JM Kuta Hotel, Sabtu (19/11/2022)
Kegiatan Pemagangan DWSP KEK Mandalika yang berlangsung selama 5 bulan ini diikuti oleh 100 orang. Tempat pemagangan ada di 16 hotel yang di Mandalika dengan jurusan front office, food and beverage service, food and beverages products, dan house keeping.
Dari 100 orang peserta, 93 orang sudah diterima bekerja di industri tempat mereka magang maupun industri yang direkomendasikan pembimbing mereka. Sementara 7 orang lainnya sedang proses direkomendasikan. Setelah pemagangan, 70 peserta langsung mengikuti kegiatan uji kompetensi yang dilaksanakan sesuai dengan standar BNSP. Sementara 30 peserta sudah memiliki sertifikat kompetensi.
Kepada siswa pemagangan, Aryadi berharap siswa yang telah direkrut bisa menjadi orang sukses, serta semua lulus uji kompetensi, karena untuk mendapatkan sertifikat uji kompetensi tidak gampang.
Tahun sebelumnya, kata mantan kadis Kominfotik NTB itu, pemagangan tidak langsung dilanjutkan dengan uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat profesi dari BNSP karena tidak tersedianya alokasi anggaran. Padahal sertifikat kompetensi profesi tersebut menjadi salah satu syarat untuk bisa menduduki jabatan-jabatan penting dalam perusahaan.
“Tanpa sertifikat kompetensi, maka ketika bekerja tidak akan diperhitungkan karena tidak adanya lisensi. Para pekerja kita hanya akan menjadi pekerja kelas 2 atau sulit menduduki jabatan strategis di perusahaan tempatnya bekerja. Tapi syukurlah mulai tahun ini uji kompetensi sudah bisa dilakukan berkat perjuangan kita semua,” jelasnya.
Ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pimpinan dunia industri dan dunia usaha sektor pariwisata di DSP KEK Mandalika yang telah merekrut siswa pemagangan menjadi karyawan di perusahaannya. Hal ini sekaligus berkontribusi untuk mengurangi angka pengangguran terbuka di NTB, tegasnya.
Untuk menjaga keberlanjutan aktivitas ekonomi di kawasan itu, Aryadi mengajak para pelaku usaha yang ada di KEK Mandalika selain mengelola event yang sudah ada, juga perlu menciptakan event atau produk industri yang menarik kunjungan para tamu. “Mudah-mudahan ini membawa keberkahan bagi kita semua,” tutur Aryadi.
Menurutnya, pembangunan sektor ketenagakerjaan di NTB belakangan ini menunjukkan kinerja yang semakin membaik. Hal itu tergambar dari rilis data BPS bulan Agustus 2022, yang mengumumkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di NTB sebesar 2,89% dari angkatan kerja sebesar 2,80 juta. Dimana angka ini merupakan kinerja yang jauh melampaui TPT Nasional dan melampui target RPJMD NTB sebesar 3,19 persen.
Padahal dilihat dari jumlah angkatan kerja, terdapat penambahan angkatan kerja baru sebanyaj 59 ribu orang. Namun TPT Provinsi NTB berhasil diturunkan 0,3% dibandingkan bulan Agustus 2021 yang nilainya 3,01% dari jumlah angkatan kerja 2,78 juta orang.
“Ini merupakan prestasi kita bersama, karena angka pengangguran terbuka merupakan salah satu indikator untuk melihat bagaimana kebijakan, program dan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah di sektor ekonomi dan ketenagakerjaan bersinergi dengan lembaga pelatihan/pendidikan vokasi, dunia usaha dan dunia industri serta stakeholder terkait lainnya bisa berjalan efektive dan efisien,” ungkap Aryadi.
Aryadi juga menyebut adanya kecenderungan penurunan sektor pertanian sebagai penyedia lapangan kerja paling tinggi, saat ini mulai menurun, dan bergeser pada peningkatan peran sektor industri pengolahan, penyediaan akomodasi dan makanan, yang rata-rata meningkat sekitar 2%.
Karenanya ia berharap para calon pekerja harus bisa mengikuti trend industri ke depan, sektor-sektor apa saja yang bisa menyediakan lapangan kerja. Sehingga sejak dini bisa menyiapkan diri dengan hard skill maupun soft skill serta disiplin dan etos kerja sesuai dengan peluang tersebut.
” Inilah modal terpenting yang harus disiapkan untuk memenangkan persaingan dalam merebut kesempatan kerja, baik di bursa kerja dalam negeri maupun kesempatan kerja luar negeri,” ungkapnya seraya mengingatkan bahwa investasi di lingkar KEK Mandalika saat ini sedang tumbuh. Salah satunya adalah tumbuhnya pembangunan hotel dan restoran beserta industri turunannya yang membuka banyak kesempatan kerja. Ia berharap para pencari kerja di lingkar KEK Mandalika tidak melewatkan kesempatan ini.
Menutup kegiatan pemagangan itu, mantan Irbansus pada Inspektorat Provinsi NTB ini berbagi kunci menjadi orang sukses.
Menurutnya, Orang sukses harus menekuni dan mengikuti setiap proses dengan baik. Dengan mencintai pekerjaan lama-lama kita akan menjadi orang terampil. Tidak ada orang sukses yang tidak mencintai pekerjaannya, apalagi selalu mengeluh.
“Sama seperti orang yang melakukan pelatihan. Jika hanya sekedar datang, tidak mengikuti prosesnya dengan baik, tidak mencintai apa yang sudah diniatkan, pasti tidak akan berhasil. Itu adalah doa,” pungkasnya.
Sementara itu Ketua FKJP Provinsi NTB Naktika Sari Dewi mengungkapkan apresiasi dan terimakasihnya kepada pemerintah Kementrian Ketenagakerjaan melalui Kadisnakertrans Provinsi NTB yang telah mengadakan Program Pemagangan ini dan memberikan manfaat bagi semua pihak khususnya para peserta dan industri.
“Terselesaikannya pemagangan ini juga tak lepas berkat kerja keras 16 instruktur yang telah membimbing dengan sangat baik dan juga ketekunan semua peserta dalam mengikuti program ini sampai akhir,” ujar Naktika.
Naktika menjelaskan, bahwa saat pemagangan para peserta juga mendapatkan uang saku sebesar 1 juta/bulan, seragam dari Kementrian, dan jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan. Setelah pemagangan sebanyak 70 orang akan mengikuti uji kompetensi oleh LSP Bina Kompetensi yang ada di Lombok.
Sebelumnya 30 orang lainnya sudah mengikuti uji kompetensi secara mandiri didaftarkan oleh industri tempatnya bekerja.
Dengan terselenggaranya pemagangan ini, sebanyak 100 orang terbantu meningkatkan kompetensinya sesuai kebutuhan dunia industri dan menjadi calon tenaga kerja yang kompeten dan siap kerja.
“Semoga di tahun depan program ini bisa tetap berjalan dan kuota peserta dapat ditingkatkan sehingga dapat memberi lebih banyak manfaat untuk mandalika khususnya dan untuk NTB umumnya,” harapnya.