Yuk, Kenalan dengan Inovasi “PePADu Plus”
Selamat siang Pak Kadis, Izin menanyakan program PePADu Plus. Apakah program ini bentuknya semacam pelatihan atau apa ya Pak?. Kemudian siapa saja yang boleh ikut?. Mohon informasinya Pak untuk melengkapi data yang sudah dirilis melalui laman website Disnakertrans NTB.Terimakasih Pak Kadis.
Demikian pertanyaan yang disampaikan via whatsapp oleh sahabat jurnalist di Mataram (20/7/2021) yang ingin kenalan lebih dekat dengan Inovasi “PePADu Plus” akronim dari : Inovasi pelaksanaan Pelatihan dan Perberdayaan Tenaga Kerja Plus. Yakni sebuah konsep pelatihan dan pemberdayaan tenaga kerja secara keroyokan, melibatkan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Dunia Industri, Organisasi Pemerintah dan Lembaga Permodalan.
Merespon konfirmasi pemberitaan tersebut, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, I Gde Putu Aryadi menjelaskan bahwa wujud dari inovasi yang digagasnya adalah Pelatihan kerja berbasis kompetensi secara terpadu oleh BLK, LPKS/LLK, melibatkan dunia industri.
Jika selama ini, BLK/LPKS/LLK hanya melatih calon tenaga kerja, dan setelah pelatihan mereka nganggur lagi. Dan kalaupun ada yang terserap kedalam dunia industri, jumlahnya sangat sedikit. Hal tersebut diantaranya dipicu oleh karena dalam proses perencanaan, rekruitmen dan pelatihan di LPK, belum adanya ikatan komitmen dan pelibatan kalangan industri terkait spesifikasi pekerja yang dibutuhkannya.
Maka dalam program PePADu plus ini, setelah pelatihan di Lembaga pelatihan kerja, dilanjutkan dengan proses pemagangan di dunia industri dan pendampingan dalam bentuk pemberian skill menejemen Wira Usaha Baru.
Setelah magang di dunia industri yang dibimbing oleh mentor profesional dan praktisi dari perusahaan, ungkap Mantan Kadis Kominfotik NTB itu, maka siswa magang ini sebagian besar bisa langsung diserap sebagai pekerja di perusahaan yang bersangkutan.
Sedangkan bagi peserta pelatihan yang belum bisa terserap di dunia kerja, maka pemerintah hadir untuk memfasilitasi mereka untuk mengembangkan wira usaha baru disektor formal dan informal. Misalnya mendirikan usaha bengkel las, kuliner, barista/kopi, usaha peternakan dan kelompok usaha IKM lainnya. Mereka akan difasilitasi bantuan peralatan/mesin produksi, dihubungkan dengan akses modal dan jaringan pemasaran.
Pada pelatihan pola magang yang diprogramkan tahun 2021 ini sebanyak 490 orang, sudah ada komitmen dunia industri untuk merekrut mereka menjadi pekerja.
Tapi bagi lulusan pelatihan BLK dan LLK setiap tahunnya mencapai 6 ribu orang lebih. Dari jumlah itu, terang Aryadi, jumlah yang bisa terserap kedunia kerja atau wira usaha mandiri baru hanya sekitar 25 -30 persen saja.
Sisanya itulah yang akan kita keroyok bersama melalui program PePADu Plus ini, melibatkan seluruh OPD terkait lainnya. Misalnya dinas perdagangan, perindustrian, Koperasi UMKM, Peternakan, pertanian dll. Para lulusan pelatihan kerja inilah yang menjadi sasaran pemberian bantuan alat, pendampingan, bimtek dan fasilitasi pengembangan wira usaha baru.
Khusus di Disnakertrans, pada program APBDP tahun 2021 ini, kami telah mengusulkan 4 paket pengembangan WUB, terdiri 2 paket (40 orang) PMI purna dan 2 paket (40 orang) dari lulusan BLK, yang akan diberikan bantuan peralatan untuk pengembangan usaha sesuai skill yang dimilikinya.
Para Peserta dari pelatihan kerja ini adalah para pencari kerja. Berdasarkan data BPS, bahwa jumlah penduduk NTB pencari kerja saat ini mencapai lebih dari 86 ribu orang, pungkas Aryadi.