Disnakertrans Targetkan 80% peserta pelatihan terserap di DuDI, 10% berwira usaha
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. NTB melaksanakan Penandatanganan Kesepakatan Bersama dengan PT. Total HR Indonesia tentang kerja sama pelatihan dan penempatan serta perluasan kesempatan kerja di Provinsi NTB di Aula Kantor Disnakertrans NTB, Senin (13/11/2023).
Kesepakatan Bersama tersebut ditandatangani oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos., MH., dan CEO PT. Total HR Indonesia, Aulia Febrina, serta disaksikan oleh Kadisnakertrans Kab. Sumbawa, Kadisnakertrans KSB, perwakilan Disnakertrans Kab/Kita se-NTB, dan para pengelola Bursa Kerja Khusus (BKK) dari lembaga pendidikan vokasi tingkat SMK.
Menurut Aryadi, kerja sama ini sangat strategis, karena apa yang ditawarkan oleh PT. Total HR Indonesia sejalan dengan misi pemerintah dalam menghasilkan SDM yang kompeten sesuai dengan kebutuhan dunia kerja di dunia usaha dan industri.
PT. Total HR Indonesia akan melatih calon pekerja, melengkapi angkatan kerja dengan talent atau skill yang dibutuhkan oleh perusahaan agar bisa memasuki pasar kerja dalam negeri maupun pasar kerja luar negeri sebagai PMI, dan/atau menjadi tenaga kerja mandiri atau berwirausaha. Semua biaya pelatihan akan ditanggung oleh PT. Total HR Indonesia.
“Siapapun yang datang dengan anggaran dan program yang baik untuk berkolaborasi membangun negeri, pasti akan kami dukung,” ujar Aryadi menyampaikan komitmennya.
Kolaborasi yang baik dengan para stakeholders, menurut Kadisnakertrans Prov. NTB ini adalah solusi terbaik dalam mengatasi masalah di sektor ketenegakerjaan. Berdasarkan data BPS NTB pada Agustus 2023, tercatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTB sebesar 2,80%, atau turun 0,09% dibandingkan dengan Agustus 2022 di angka 2,89%. Provinsi NTB adalah daerah dengan tingkat pengangguran terbuka terendah nomor 4 di Indonesia.
Disisi lain jumlah angkatan kerja pada Agustus 2023 sebanyak 2,98 juta orang, mengalami peningkatan sebanyak 177,05 ribu orang dibanding Agustus 2022. Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik sebesar 2,39%.
Lebih lanjut, kata Aryadi menurunkan angka pengangguran dalam kondisi yang baru normal, ditambah pertumbuhan angkatan kerja baru yang cukup besar, bukanlah pekerjaan mudah. Banyak daerah yang belum mampu menurunkan angka pengangguran di tengah situasi seperti itu.
“Target TPT dalam RPJMD NTB tahun 2023 sebesar 3,17%. Sedangkan, TPT pada tahun 2023 di angka 2,80%, jauh melampaui target RPJMD dan angka TPT nasional,” ungkapnya.
Turunnya angka TPT tidak lepas dari program inovatif PePADu Plus yang diluncurkan pada tahun 2021. PePadu plus adalah akronim dari Pelatihan Plus Pemberdayaan Tenaga Kerja Terpadu. Melalui PePADU plus, pendekatan pelatihan dirubah menyesuaikan kebutuhan dunia industri sesuai dengan Analisis Job Future. Calon Pekerja tidak hanya diberi pelatihan sesuai dengan permintaan industri, tetapi juga langsung praktek di dunia industri (DuDi), sehingga ketika selesai pelatihan bisa langsung terserap di dunia industri. Dan jika tidak terserap akan diberikan bimbingan manajemen usaha dan bantuan peralatan agar bisa menjadi wirausaha.
“Kalau hanya dikasih modal tanpa pelatihan keterampilan dan manajemen usaha, besar kemungkinan nanti usahanya tidak balik modal. Sementara kalau hanya diberikan pelatihan tanpa terintegrasi dengan kebutuhan pasar kerja, maka akan menambah lebih banyak pengangguran. Karena itu, pelatihan dengan memberikan bantuan alat usaha dirasa lebih bermanfaat daripada hanya melatih atau hanya memberikan modal usaha,” jelas Aryadi.
Program Inovasi PePADU Plus berhasil mendapat penghargaan bergengsi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2023 sebagai Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Terpuji Tahun 2023.
“Harapannya melalui PePadu Plus ini, 80% peserta pelatihan terserap bekerja ke dunia industri, baik di dalam maupun luar negeri. Sisanya 20%, 10%nya bisa melanjutkan pendidikan, dan 10% yang tidak terserap akan diberikan bimbingan manajemen usaha, akses pemasaran dan bantuan peralatan usaha agar bisa menjadi wirausaha mandiri,” tutur laki-laki yang juga akrab disapa Gede tersebut.
Karena itu, Ia mengimbau melalui perjanjian kerjasama ini, PT. Total HRI sungguh-sungguh dalam menyiapkan dan melatih sehingga calon pekerja bisa memiliki skill atau kompetensi yang dibutuhkan dan siap merebut pasar kerja nasional dan global.
Kompetensi itu beragam. Dan harus sesuai dengan tren kebutuhan pasar kerja saat ini. Contohnya di Pulau Sumbawa sedang membangun tambang dan banyak dicari pekerja tambang. Maka skill yang harus disiapkan oleh para pencaker ini harus sesuai.
“Mari bekerjasama dengan baik agar kita bisa memberikan manfaat nyata bagi SDM kita sehingga mereka bisa mempunyai kompetensi dan karir yang bagus,” pungkasnya.
Sementara itu, CEO PT. Total HR Indonesia Aulia Febrina mengucapkan terima kasih sudah diterima di NTB dan sudah dipercayakan menjadi perusahaan yang dapat menciptakan SDM yang kompeten bagi masyarakat NTB.
“Kami mendukung untuk kemajuan Indonesia di bidang SDM. Semoga kolaborasi ini bisa terlaksana dengan baik dan memberikam dampak positif khususnya SDM di NTB,” ucapnya.