Pj.Gubernur NTB, Dr. Hassanudin Apresiasi Pameran Keris & Pengukuhan SNKI NTB
Pj. Gubernur NTB, Mayjen TNI (Purn) Dr. Hassanudin, diwakili Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos., MH., secara resmi membuka kegiatan Paguyuban Selaparang Mandalika Keris Lombok di Taman Mayura, Jumat (28/06/2024).
Dalam acara tersebut hadir Ketua Umum Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI), Agung Guntoro Wisnu selaku Ketua Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Sertifikasi SNKI, yang juga asessor BNSP untuk profesi Perkerisan didampingi oleh Syafari Habibi selaku Anggota Bidang Organisasi dan Keanggotaan SNKI, Perwakilan Forkompimda NTB, diantaranya Pejabat yang mewakili dari Danren 162 Wirabakti, Polda NTB, Polres Mataram dan juga Professor Gatot serta perwakilan Paguyuban dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi dan Bali.
Kegiatan yang dirangkai dengan pelantikan Koordinator Wilayah (Korwil) SNKI NTB ini juga disertai dengan pameran dan seminar bertajuk “BERAJAH Ngemunggahang Gegaman Nuswantara” berlangsung selama 3 hari di Taman Mayura pada 28-30 Juni 2024. Pada kegiatan pameran Ini, ada 50 keris dari beragam era dan daerah di Nusantara.
Dalam sambutannya, Kadisnakertrans Prov. NTB menyampaikan bahwa Pj. Gubernur sangat mengapresiasi kegiatan pameran Keris sekaligus pelantikan korwil SNKI NTB ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat penting untuk memajukan budaya Nusantara dan pembangunan di NTB
“Selamat datang bagi para tamu undangan yang hadir dalam prosesi adat/budaya. Salam hangat dari Pj. Gubernur NTB yang saat ini masih melaksanakan tugas di Jakarta sehingga tidak bisa hadir di sini,” ucap Aryadi.
Aryadi mengungkapkan bahwa tema BERAJAH Ngemunggahang Gegaman Nusantara terkait dengan pembangunan kebudayaan. Dimana saat ini NTB sedang berpacu dalam pengembangan dan pembangunan di berbagai sektor.
Kegiatan ini menurutnya penting dalam pengembangan sektor pariwisata yang sejalan dengan revitalisasi budaya Sasak. Terlebih Provinsi NTB memiliki proyek strategis nasional yaitu kawasan KEK Mandalika yang akan kembali menyelenggarakan MotoGP pada 27-29 September 2024.
“Sebagai suatu daerah yang ingin memajukan sektor pariwisata, kita perlu memperkuat dimensi budaya,” ujarnya. Karena menurutnya keberhasilan sektor pariwisata tidak cukup hanya ditopang oleh keindahan destinasinya saja. Tetapi faktor yang tidak kalah pentingnya adalah keramahtamahan yang terkait dengan sumber daya manusianya, yaitu kebudayaannya. “Sesuai dengan asal katanya, budi dan daya, kebudayaan menyangkut aspek budi atau perilaku dan daya atau etos kerja,” terang Aryadi.
Karena itu menurutnya kegiatan hari ini merupakan momentum untuk bagaimana mengembangkan budaya secara masif dan membudayakan ciri khas sasak.
“Upaya yang dilakukan hari ini merupakan bagian dari ikhtiar paguyuban perkerisan agar bagaimana budaya Sasambo (Sasak, Samawa dan Mbojo) terus hidup dan harus terus kita lestarikan dan revitalisasi,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa perkembangan pariwisata dapat memberikan dampak positif terhadap kebudayaan melalui akulturasi budaya, yang terjadi karena interaksi antara masyarakat lokal dan wisatawan.
“Itu sebabnya kita harus pertahankan budaya daerah agar tidak hanyut pada budaya luar. Apalagi turis mancanegara sebenarnya selain ingin menikmati keindahan alam kita, mereka juga ingin menikmati budaya khas kita. Kita harus mampu memberikan pengaruh kepada wisatawan agar dapat mencintai dan menghormati budaya kita,” ucapnya.
Aryadi menutup sambutannya dengan menyatakan dukungan penuh atas kegiatan ini guna mengantarkan generasi kita untuk menjaga kebudayaan Nusantara. Menurutnya, event-event seperti ini menjadi daya tarik adat budaya Sasak, Samawa dan Mbojo yang merupakan bagian budaya nusantara dan pemikat turis lokal hingga mancanegara yang ingin berkunjung ke NTB.
“Dengan adanya acara ini, diharapkan budaya lokal NTB semakin dikenal dan dihargai, baik oleh masyarakat setempat maupun wisatawan yang datang berkunjung,” tutupnya.